MODEL PERMUKIMAN MULTIETNIK STUDI KASUS DI KOTA PALEMBANG, KOTA SEMARANG, DAN KOTA DENPASAR
ENDY AGUSTIAN, Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T.
2021 | Disertasi | DOKTOR ILMU GEOGRAFIPenelitian ini merupakan kajian studi kasus yang berkaitan dengan upaya-upaya permukiman multietnik di Indonesia yang dapat mempertahankan eksistensinya sampai dengan saat ini yaitu, Kampung 3-4 Ulu Laut di Kota Palembang, Kawasan Kampung Melayu di Kota Semarang, dan Kampung Islam Kepaon di Kota Denpasar. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) mengeksplorasi fenomena yang terdapat di dalam permukiman multietnik studi kasus di Kota Palembang, Kota Semarang , dan Kota Denpasar, (2) membandingkan karakteristik antar permukiman multietnik studi kasus di Kota Palembang, Kota Semarang, dan Kota Denpasar, (3) merumuskan model permukiman multietnik studi kasus di Kota Palembang, Kota Semarang, dan Kota Denpasar secara deskriptif dalam bentuk konsep dan teori permukiman multietnik yang menjabarkan upaya-upaya permukiman multietnik dalam mempertahankan eksistensi sampai dengan saat ini. Metode penelitian yang digunakan ialah metode studi kasus dengan mengacu pada beberapa sumber bukti pengumpulan data yaitu melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumen. Data yang dikumpulkan lalu dianalisis dengan menggunakan beberapa teknik analisis di dalam metode studi kasus, yaitu penjodohan pola (pattern matching), pembuatan eksplanasi (building explanation), sintesis lintas kasus (cross case syhthesis), dan menggunakan pendekatan keruangan sebagai basis dalam menganalisis aspek keruangan, seperti analisis pola keruangan, analisis interaksi keruangan, serta analisis komparasi keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena yang terdapat pada studi kasus penelitian, terdiri atas fenomena non fisik permukiman dan fenomena fisik permukiman. Berdasarkan pada fenomena tersebut, maka dirumuskan model permukiman multietnik pada studi kasus penelitian secara deskriptif dalam bentuk konsep dan teori permukiman multietnik. Konsep permukiman multietnik pada studi kasus penelitian di Kota Palembang, Kota Semarang, dan Kota Denpasar, menjabarkan: (1) proses terbentuknya permukiman multietnik atas dasar unsur etnisitas, (2) pola permukiman multietnik berbasis etnik, (3) aktivitas sosial-budaya permukiman multietnik sebagai bentuk interaksi masyarakat multietnik dengan lingkungan sekitarnya, serta (4) keberdayaan dan kebertahanan masyarakat permukiman multietnik berdasarkan prinsip etnisitas. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan satu teori permukiman multietnik pada studi kasus penelitian yaitu permukiman multietnik pada wilayah perkotaan di Indonesia dapat membentuk beberapa gejala ruang di dalam permukiman, seperti segregasi permukiman multietnik pada Kampung 3-4 Ulu Laut di Kota Palembang, semi-segregasi permukiman multietnik pada Kawasan Kampung Melayu di Kota Semarang, dan non-segregasi permukiman multietnik pada Kampung Islam Kepaon di Kota Denpasar. Atas dasar itu, maka dapat disimpulkan bahwa model permukiman multietnik pada studi kasus penelitian dipengaruhi oleh faktor etnisitas yang merupakan cara untuk mempertahankan eksistensi permukiman multietnik sampai dengan saat ini.
This research is a case study related to the struggle of multiethnic settlement in Indonesia that can maintain their existence consists of Kampung 3-4 Ulu Laut in Palembang City, Kampung Melayu Area in Semarang City, and Kampung Islam Kepaon in Denpasar City. The research objectives, namely, (1) exploring the phenomena found in multiethnic settlement case study in Palembang City, Semarang City, and Denpasar City, (2) comparing the characteristics of the multiethnic settlement case study in Palembang City, Semarang City, and Denpasar City, (3) formulating a model of multiethnic settlement case study in Palembang City, Semarang City, and Denpasar City descriptively in the form of a multiethnic settlement concept and theory that describes the struggle of multiethnic settlement to maintain their existence up to this moment. The research method used is the case study method with reference to several sources of data collection evidence, namley through in-depth interviews, observations, and documents. The data collected is analyzed using several analytical techniques in the case study method, namely pattern matching, building explanations, cross-case synthesis, and using a spatial approach as a basis for analyzing spatial aspects, such as spatial pattern analysis, spatial interaction analysis, and spatial comperative analysis. The results showed that the phenomena contained in the research case study consisted of non-physical phenomena of settlements and physical phenomena of settlements. Based on this phenomenon, a multiethnic settlement model is formulated research case study descriptively in the form of concepts and theories of multiethnic settlements.The concept of multiethnic settlement in in Palembang City, Semarang City, and Denpasar City, describes: (1) the process of multiethnic settlement forming based on ethnicity elements, (2) the patterns of multiethnic settlement based on ethnicity, (3) sociocultural activities of multiethnic settlement as a form of multiethnic community interaction with the surrounding environment, (4) the empowerment and sustainability of multiethnic settlement communities based on the principle of ethnicity. Based on this, it can be formulated a theory of multiethnic settlements in the research case study, namely multiethnic settlements in urban areas in Indonesia can form several spatial symptoms in settlements, such as segregation of multiethnic settlements in Kampung 3-4 Ulu Laut in Palembang City, semi-segregation multiethnic settlements in Kawasan Kampung Melayu in Semarang City, and nonsegregation multiethnic settlements in Kampung Islam Kepaon in Denpasar City. On that basis, it can be concluded that the multiethnic settlement model in the research case study is influenced by the ethnicity factor which is a way to maintain the existence as a multiethnic settlements up to this moment.
Kata Kunci : Model, Settlement, Multiethnic, Etnicity, Indonesia,Model, Permukiman, Multietnik, Etnisitas