Laporkan Masalah

Pengaruh Medium dan Cahaya Terhadap Perubahan Anatomi Akar dan Daun Pada Kultur In Vitro Anggrek Phalaenopsis amabilis (L.) Blume

DYAH AYU PUSPITA A, Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc.

2021 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Phalaenopsis amabilis sebagai Puspa Pesona Indonesia banyak digunakan sebagai indukan persilangan untuk menghasilkan anggrek hibrida. Budidaya bibit P. amabilis menggunakan teknik kultur in vitro dapat memfasilitasi mikropropagasi dan konservasi anggrek langka. Pemeliharaan kultur in vitro dilakukan secara berkala dengan menjaga kultur dalam kondisi lingkungan yang baik dan media kultur yang sesuai untuk mendapatkan stabilitas kultur in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas pertumbuhan P. amabilis dalam media NP yang mengandung ekstrak pisang raja dengan perlakuan gelap-terang dan untuk mengetahui pengaruh variasi medium dan perlakuan gelap-terang terhadap karakter anatomi dan kondisi fisiologis daun dan akar P. amabilis. Plantlet disubkultur secara berkala setiap 2 minggu sekali dalam media NP yang mengandung ekstrak pisang raja 100 g/L dan 150 g/L lalu ditempatkan pada kondisi gelap dengan intensitas cahaya 3 lux dan terang dengan intensitas cahaya 1224 lux. Setelah 8 minggu kultur, akar dan daun plantlet diambil untuk diukur kandungan klorofilnya dengan spektrofotometer. Sisa daun dan akar plantlet dilihat struktur anatominya menggunakan metode free hand section. Pertumbuhan plantlet pada media NP dengan penambahan ekstrak pisang 100 g/L dalam kondisi gelap dengan intensitas cahaya 3 lux memiliki perbedaan yang nyata pada parameter panjang daun, panjang akar, dan tinggi tanaman dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kandungan total klorofil pada daun paling tinggi terdapat pada perlakuan media NP+100 g/L ekstrak pisang dalam kondisi terang (intensitsa cahaya 1224 lux) yaitu 1,510 mg/g. Kandungan total klorofil akar paling tinggi terdapat pada perlakuan media NP 0 dalam kondisi terang yaitu 0,637 mg/g. Karakter anatomi akar menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak pisang NP+100 g/L dalam kondisi terang dengan intensitas cahaya 1224 lux berbeda nyata dengan perlakuan lainnya pada parameter ketebalan velamen dan ketebalan endodermis. Karakter anatomi daun yang diberi ekstrak pisang NP+100 g/L pada kondisi terang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya pada parameter ketebalan mesofil

Phalaenopsis amabilis as Puspa Pesona Indonesia is widely used as a cross breeder for producing hybrid orchids. Cultivation of P. amabilis seedlings using in vitro culture techniques can facilitate micropropagation and conservation of rare orchids. In vitro culture maintenance have to be carried out periodically by keeping the culture in good environmental conditions and appropriate culture medium to get the stability of in vitro culture. This research aims to determine the growth stability of P. amabilis in NP medium containing banana extract with dark-light treatment and to determine effect of medium variation and dark-light treatments on anatomical characters dan physiological condition of leaves and roots of P. amabilis. The plantlets were sub-cultured periodically every 2 weeks in NP medium contained 100 g/L and 150 g/L banana extract then placed under dark condition with 3 lux light intensity and light conditions with 1224 lux light intensity. After 8 weeks of culture, roots and leaves of plantlets were taken to measure chlorophyll content by spectrophotometer. The rest of the leaves and roots of plantlets were examined for their anatomical structure using the free hand section method. The growth of the plantlets on NP medium contained 100 g/L banana extract under the dark condition with 3 lux light intensity had significant differences in the parameters of leaves length, roots length, and plant height compared to other treatments. The highest total chlorophyll content in the leaves was 1.510 mg/g and found in NP+100 g/L banana extract medium under 1224 lux light condition. The highest total root chlorophyll content was 0.637 mg/g in the NP 0 media treatment under 1224 lux light conditions. The anatomical character of the roots showed that the NP+100 g/L banana extract treatment under 1224 lux light conditions had significant differences with other treatments on the parameters of velamen thickness and endodermis thickness. Anatomical characters of leaves treated with NP+100 g/L banana extract in light conditions had significant differences with other treatments in the parameters of mesophyll thickness.

Kata Kunci : anatomi, ekstrak pisang, kultur in vitro, kadar klorofil, Phalaenopsis amabilis, stabilitas

  1. S1-2021-408638-abstract.pdf  
  2. S1-2021-408638-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-408638-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-408638-title.pdf