Laporkan Masalah

Analisis Acceptability Program Edukasi dan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak berbasis Grup Pesan Singkat untuk Ibu Usia Remaja oleh Kader Terlatih di Kecamatan Banguntapan

ANNIDA HANIFAH, dr. Riris Andono Ahmad, MPH.,Ph.D; Digna Niken Purwaningrum, S.Gz.,MPH.,Ph.D

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar belakang Ibu usia remaja mengadopsi praktik pemberian makan pada bayi yang kurang responsif dibandingkan dengan ibu usia dewasa. Kader posyandu merupakan sumberdaya potensial yang berhubungan langsung dengan sasaran kegiatan pemberian makan bayi dan anak (PMBA). Dukungan dari kader posyandu sangat dibutuhkan agar ibu usia remaja dapat mempratikkan pemberian makan bayi dan anak dengan tepat. Pada saat ini, ibu usia remaja lebih tertarik untuk menggunakan media sosial dan media pesan singkat untuk mengomunikasikan kesehatan anak dan praktik pemberian makan anak mereka kepada tenaga Kesehatan. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi acceptability program edukasi dan konseling PMBA berbasis media WhatsApp pada ibu usia remaja oleh kader terlatih di Kecamatan Banguntapan Bantul Metode Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam pada bidan, psikolog, 5 orang kader terlatih, 6 orang ibu usia remaja (usia 19-21) yang berpartisipasi dalam program edukasi dan konseling menggunakan media WhatsApp. Hasil Semua partisipan merasa senang setelah mengikuti program edukasi dan konseling melalui WhatsApp oleh kader terlatih. Terdapat satu orang ibu usia remaja yang masih belum puas karena edukasi dan konseling yang sudah dilakukan tidak sesuai dengan harapannya. Adapula kader terlatih yang merasa belum puas karena konseling tidak efektif menggunakan media WhatsApp. Ibu usia remaja merasa lebih nyaman untuk mengikuti edukasi dan konseling menggunakan media WhatsApp dibandingkan dengan pertemuan tatap muka tetapi kader terlatih merasa kesulitan untuk mengeksplorasi masalah yang dialami ibu usia remaja jika konseling dilakukan secara online. Meskipun begitu, semua partisipan yang terlibat merasa sangat terbantu dan program ini dapat menjadi solusi masalah yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Kesimpulan Program edukasi dan konseling PMBA berbasis media WhatsApp untuk ibu usia remaja oleh kader terlatih dapat diterima sebagai solusi untuk mengatasi penyuluhan dan konseling yang tidak berjalan saat pelaksanaan posyandu khususnya di masa pandemi Covid-19.

Background Adolescent mothers adopt less responsive complementary feeding practices compared to adult mothers due to lack of knowledge and support from their family. Posyandu cadres are potential resources that are directly related to adolescent mothers. Assistance from posyandu cadres is needed so that adolescent mothers can practice young child feeding appropriately. Today, adolescent mothers have an interest in using short message media to communicate their child's health and child-feeding practices to health workers. Objective To explore the acceptability of Infant and Young Child Feeding Program (IYCF) education and counseling program based on WhatsApp media for young mothers by trained cadres in Banguntapan District. Method This study used qualitative design with case study. Data collection was carried out by in-depth interviews with midwive, psychologist, 5 trained cadres, and 6 adolescent mothers (ages 19 to 21) who participated in education and counseling programs using WhatsApp media. Main Result All participants involved in the study were happy after received education and counseling from trained cadres via WhatsApp media. There was adolescent mothers who still was not satisfied with education and counseling because she was considered not meeting expectations. There was trained cadres who feel dissatisfied because this program was ineffective for conducting online counseling. Adolescent mothers feel more comfortable to participate in education and counseling through WhatsApp compared to face-to-face but the cadres find it difficult to explore the problems of young mothers. Even so, the participants considered this program very helpful and could be a solution to the problems surrounding the participants. Conclusion IYCF education and counseling programs for adolescent mothers through WhatsApp media by trained cadres can be accepted as a solution to overcome the lack of education and counseling services at posyandu, especially during the pandemic Covid-19 era.

Kata Kunci : acceptability, PMBA, ibu usia remaja, kader terlatih, media WhatsApp

  1. S2-2021-433431-abstract.pdf