Laporkan Masalah

PROJECTING INTERRELIGIOUS ENGAGEMENT FOR ENVIRONMENTAL MANAGEMENT IN BOTI-CHRISTIAN COMMUNITIES OF NTT

NEZIA M RUSTYANA, Dr. Samsul Maarif; Dr. Izak Y.M. Lattu

2021 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYA

Tesis ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat adat Boti dan Kristen Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, untuk pengelolaan lingkungan. Berdasarkan data online yang dikumpulkan, literatur tentang Boti, dan pengalaman pribadi, tesis ini mengkaji ketegangan budaya antara dua komunitas karena pandangan dunia mereka yang saling bertentangan. Orang Boti menjunjung tinggi paradigma indigenous (hubungan intersubjektif oleh Maarif, 2017) untuk pandangan dunia mereka di mana mereka melihat hubungan mereka dengan alam sebagai interpersonal (manusia dan alam saling bergantung). Sementara itu, Boti yang memeluk agama Kristen memegang pandangan agama dunia yang melaluinya hubungan mereka dengan alam sebagai hierarki: alam ada untuk kepentingan manusia. Yang terakhir ini dianggap berkontribusi atau tidak bertanggung jawab dengan isu-isu krisis di Pulau Timor. Mulanya, religiositas Boti dilakukan melalui hubungan manusia-alam yang saling bergantung, bekerja keras untuk melestarikan agama asli mereka sebagai cara mereka dalam menghadapi krisis lingkungan sementara itu merespon kristenisasi dan perkembangan modern yang mengabaikan religiusitas asli Boti. Oleh karena itu, tesis ini mengembangkan tiga poin. Pertama, mengamati respon masyarakat Boti terhadap krisis lingkungan, dengan fokus pada paradigma pribumi mereka (religiusitas Boti), yang melindungi dan menghormati lingkungan. Kedua, menunjukkan bahwa kehadiran agama Kristen dengan kecenderungan barat telah mereduksi pengetahuan lokal (Bab 3). Terakhir, tesis ini mengusulkan keterlibatan dialog Antaragama-Budaya Boti-Kristen dengan mengontekstualisasikan kembali Kekristenan, yang pada akhirnya menghubungkan komunitas Boti-Kristen dengan membangun pengelolaan lingkungan (Bab 4).

This thesis aims to engage the Boti indigenous people and Christians of South Timor Tengah, East Nusa Tenggara, for environmental management. Based on collected online data, literature on the Boti, and personal experiences, this thesis examines cultural tensions between the two communities due to their conflicting worldviews. The Boti people uphold an indigenous paradigm (intersubjective relationship by Maarif, 2017) for their worldview where they see their relation to nature as interpersonal (human and nature are interdependent). Meanwhile, the Christian-converted Boti hold a world religion worldview through which their relation to nature as hierarchical: nature is there for human���¢�¯�¿�½�¯�¿�½s benefit. The latter was perceived to contribute to or is irresponsible with crisis issues on Timor Island. The former, whose religiosity is exercised through human-nature interdependent relations, work hard to preserve their indigenous religion as their way in dealing with the environmental crisis but face Christianization and modern development that disregard the Boti���¢�¯�¿�½�¯�¿�½s indigenous religiosity. Hence, the thesis develops three points. Firstly, it observes the Boti People's response to the environmental crisis, focusing on their indigenous paradigm (Boti religiosity), which protects and respects the environment. Secondly, it shows that the presence of Christianity with western tendencies has reduced indigenous knowledge (Chapter 3). Lastly, it argues for the engagement of Boti-Christian Interreligious-Cultural dialogue by recontextualizing Christianity, ultimately connecting the Boti-Christian communities by establishing environmental management (Chapter 4).

Kata Kunci : Environmental Crisis, Boti's Religiosity, Christian influence, Environmental management.

  1. S2-2021-449890-Abstract.pdf  
  2. S2-2021-449890-Bibliography.pdf  
  3. S2-2021-449890-Tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-449890-Title.pdf