Laporkan Masalah

GREEN INNOVATION BUSINESS MODEL AT ARECAHAUS COFFEE

MUTIARA MAKNUN, Dr. Boyke R. Purnomo, CFP

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Penelitian ini membahas tentang penerapan praktik inovasi ramah lingkungan yang diadopsi dalam kanvas model bisnis kedai kopi Arecahaus. Penerapan konsep bisnis inovasi ramah lingkungan bertujuan tidak hanya sebagai bagian dari menciptakan model bisnis yang menyelamatkan lingkungan tetapi juga untuk memecahkan masalah lingkungan dan meningkatkan nilai bisnis dan kinerja keuangan kedai kopi Arecahaus. Saat ini, isu penggunaan plastik dan bahan berbahaya lainnya dalam industri makanan dan minuman semakin meningkat dari tahun ke tahun, terutama di sektor bisnis kedai kopi. Surabaya adalah salah satu kota dengan kedai kopi terpadat di Indonesia. Sebuah kedai kopi rata-rata bisa membuang 100 gelas plastik per hari. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan penggunaan kantong plastik dan sedotan plastic serta sampah terkait lainnya. Alhasil, Pemerintah Kota Surabaya menggagas kampanye ramah lingkungan, di mana penggunaan kantong plastik sekali pakai dilarang bagi pelaku usaha lokal. Oleh karena itu, inovasi ramah lingkungan dalam industri kedai kopi sangat penting untuk mengatasi masalah ini, serta mengantisipasi tren masa depan dan meningkatkan kesadaran ramah lingkungan kepada pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model bisnis inovasi ramah lingkungan yang berfokus pada penerapan tiga praktik, yaitu pengurangan penggunaan komponen berbahaya, penggunaan kembali sampah yang masih bernilai jual, dan penghematan sumber daya atau energi yang digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan bisnis model kanvas sebagai alat analisis secara komprehensif. Penelitian ini menemukan bahwa inovasi ramah lingkungan yang diterapkan di kedai kopi Arecahaus difokuskan pada empat blok bangunan bisnis, yaitu Mitra Utama, Aktivitas Utama, Preposisi Nilai, dan Aliran Pendapatan. Selanjutnya kerjasama dengan bank bisnis lokal yaitu bank sampah Induk Surabaya dilakukan untuk membantu pengelolaan sampah di kedai kopi dan membantu mengedukasi pelanggan tentang perilaku ramah lingkungan. Penerapan inovasi ramah lingkungan di Kedai Kopi Arecahaus bersamaan dengan investasi awalnya membutuhkan biaya total sebesar Rp 100.852.250 selama pendirian pertama. Sedangkan proyeksi keuangan Kedai Kopi Arecahaus menghasilkan Net Present Value sebesar Rp 167.899.948, Internal Rate of Return 43%, dan Payback Period selama empat tahun lima bulan.

This paper discusses the implementation of green innovation practices adopted in a business model canvas of Arecahaus Coffee. The adoption of the green innovation business concept aims not only as a part of creating an environmentally friendly business model but also solving the environmental problem and enhancing the business' value and financial performance. Today, the issue of plastic and another harmful material usage in the food and beverage industry has been rising over the years, especially in the coffee shop business sector. Surabaya is one of the most highly populated coffee shops city in Indonesia. A coffee shop can waste 100 plastic cups on average per day. It also contributes to the increasing number of plastic bags and straws usage and other related waste. As a result, the local government of Surabaya initiated a green campaign, in which disposable plastic bag usage is banned for local business players. Therefore, green innovation in the coffee shop industry is imminently vital to battle this issue, anticipating the future trend, while gaining more brand awareness and strengthening the market position. This research aims at designing a green innovation business model that focuses on implementing the three green practices, namely reducing the use of harmful components, reusing valuable waste, and utilizing fewer resources or less energy. This research is conducted using a descriptive qualitative approach and the business model canvas as a tool for comprehensive analysis. This research found that the green innovation implemented at Arecahaus coffee is mainly focused on four business building blocks, namely Key Partners, Key Activities, Value Prepositions, and Revenue Streams. Furthermore, a collaboration with a local business bank, i.e. Induk Surabaya waste bank, is carried out to assist waste management in the coffee shop and help educate customers better on green behavior. The adoption of green innovation at Arecahaus Coffee alongside its initial investment requires a total fee of Rp 100.852.250 during its first establishment. Meanwhile, the financial projection of Arecahaus Coffee resulted in an NPV of Rp 167.899.948, an IRR of 43%, and a payback period of four years and five months.

Kata Kunci : inovasi, model bisnis, inovasi ramah lingkungan, kedai kopi innovation, business model, green innovation, coffee shop

  1. S2-2021-436826-abstract.pdf  
  2. S2-2021-436826-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-436826-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-436826-title.pdf