Laporkan Masalah

PENGARUH INTERVENSI HOME BASED TERHADAP INTENSI TES HIV ULANG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS WILAYAH DIY

DHESI ARI ASTUTI, Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp.OG(K)., Ph.D.

2021 | Disertasi | DOKTOR ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

Latar Belakang: Kasus AIDS baru mayoritas usia reproduksi (15-49 tahun) dan kelompok ibu rumah tangga sebanyak 429 (15%), apabila terjadi kehamilan pada kelompok ini berpotensi menularkan infeksi HIV ke bayinya. Diperlukan program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi (PPIA) untuk mengurangi risiko penularan melalui tes HIV ulang sebelum persalinan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui intervensi home based yang melibatkan bidan dengan ibu hamil dan atau keluarga untuk mempengaruhi intensi tes HIV ulang pada ibu hamil. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi home based terhadap pengetahuan, sikap dan intensi tes HIV ulang pada ibu hamil di puskesmas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode mixed methods, dengan strategi pendekatan sequential exploratory. Penelitian kualitatif menggunakan desain fenomenologi dan penelitian kuantitatif dengan quasi experiment non equivalent control group design. Jumlah sampel pada penelitian kelompok intervensi dan kontrol sebanyak 37 orang pada setiap kelompok. Analisis data kualitatif dilakukan dengan teknik tematik analisis. Sementara, analisis data kuantitatif dilakukan dengan uji Mann Whitney dan Cohens d. Hasil: Tema yang diangkat dari penelitian kualitatif sebagai dasar penyusunan model intervensi home based pada ibu hamil meliputi kebijakan tes HIV yang mandatori bagi ibu hamil, pentingnya peningkatan edukasi tentang HIV/AIDS pada ibu hamil, adanya kebutuhan penyegaran pelatihan PPIA khususnya prong 3 dan 4, SDM dan sarana prasarana serta tema yang berkaitan penting dengan variabel dependen adalah adanya kebutuhan tes HIV ulang pada ibu hamil. Intervensi home based yang diberikan terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap (p value = 0,01), dan intensi tes HIV ulang pada ibu hamil (p value = 0.028) namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel pengetahuan (p value = 0.57). Intervensi home based memiliki effect size kuat terhadap pengetahuan (0.865), effect size sedang terhadap sikap dan effect size lemah terhadap intensi. Kesimpulan: Model intevensi home based merupakan model yang dibutuhkan untuk meningkatkan pelaksanaan tes HIV ulang pada ibu hamil. Model intervensi home based terbukti memiliki pengaruh terhadap sikap dan intensi tes HIV ulang pada ibu hamil.

Background: The majority of new AIDS cases at reproductive age (15-49 years) occur among the group of housewives, reaching 429 cases (15%). If pregnancy occurs in this group, there is potential for transmission of HIV infection to the child. A program to prevent mother-to-child transmission (PMTCT) through HIV retesting prior to a labor is required to reduce transmission risks. One of the efforts to implement such program is made through home-based interventions involving midwives, women, and/or their family to influence the intention to have HIV retesting. Therefore, this study aims to determine the effect of home-based interventions on knowledge of, attitude, and intention to have HIV retesting among pregnant women in primary healthcare in Yogyakarta Special Region. Methods: This research involved a mixed method with a sequential exploratory approach. The qualitative study used a phenomenological design while the quantitative research employed a quasi-experimental non-equivalent control group design. The number of samples in the intervention group and control group was 37 individuals per group. The qualitative data analysis was carried out using thematic analysis techniques, whereas the quantitative data was analyzed using the Mann-Whitney test and Cohen's d test. Results: The qualitative research themes as the basis for formulating a home-based intervention model for pregnant women include a policy on mandatory HIV testing for pregnant women, the importance of improved education about HIV/AIDS among pregnant women, the need for refresher training in PMTCT especially in prong 3 and prong 4, the human resources, and the infrastructure as well as the need for HIV retesting among pregnant women as a theme importantly related to the dependent variables. The home-based intervention provided has proved to have a significant effect on the attitude (p value = 0.01) and intention to have HIV retesting in pregnant women (p value = 0.028) but give no significant effect on the knowledge variable (p value = 0.57). The home-based intervention has a large effect size toward knowledge (0.865), medium effect size toward attitude, and small effect size toward intention. Conclusion: The home-based intervention model is required to improve HIV retesting in pregnant women. This model has proved to have an effect on the attitude and intention to have HIV retesting.

Kata Kunci : HIV/AIDS, home-based intervention, PMTCT, pregnancy

  1. S3-2021-435356-abstract.pdf  
  2. S3-2021-435356-bibliography.pdf  
  3. S3-2021-435356-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2021-435356-title.pdf