Laporkan Masalah

KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) SKALA BESAR DI PULAU JAWA

YODI SAPUTRA, Eddy Junarsin, Ph.D., CFP

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Perubahan iklim telah menjadi tantangan global, termasuk Indonesia. Indonesia menetapkan target peningkatan porsi energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% dari bauran energi primer pada tahun 2025 dan bertahap naik hingga 31% pada tahun 50. Dominasi pembangkit fosil pada tahun 2019 masih 90,8% meninggalkan porsi EBT kurang dari 10%. Karena itu, untuk mencapai target dibutuhkan langkah peningkatan jumlah pembangkit berbasis EBT diikuti dengan penurunan operasi pembangkit berbahan bakar fosil. Sesuai dengan RUPTL 2019-2028, terdapat rencana pembangunan PLTB skala besar di pulau Jawa namun masih dalam tahap pra-studi kelayakan. Untuk itu, dalam penelitian ini dilakukan kajian kelayakan finansial proyek dan penentuan tingkat kelayakan pembangunan PLTB jika pembangunan proyek dilakukan sendiri oleh PLN. Penelitian ini bersifat studi kasus menggunakan metode penelitian deskriptif dengan Tahapan penelitian dimulai dengan pengumpulan data teknis pembangkit dan data asumsi finansial. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan biaya pembangkitan untuk mengidentifikasi besaran Capex dan Opex pembangkit. Selanjutnya dilakukan penyusunan proyeksi arus kas menggunakan metode Discounted Cash Flow dan menentukan nilai NPV dan IRR dari proyek. Tahap terakhir adalah melakukan analisis sensitivitas kelayakan proyek terhadap perubahan parameter-parameter masukan, termasuk menghitung pengaruh nilai kelayakan proyek jika memperhitungkan penjualan karbon. Hasil analisis memberikan gambaran bahwa proyek pembangunan PLTB skala besar di Pulau Jawa masih cukup menarik dengan nilai NPV yang positif yaitu 122 juta USD pada tingkat IRR proyek 11,5% dan IRR Ekuitas 14,5%. Tren penurunan biaya Capex secara global menyebabkan tingkat kelayakan proyek semakin menjanjikan, ditambah lagi dengan adanya pemasukan berupa penjualan kredit karbon yang akan meningkatkan nilai kelayakan pembangkit sebesar 0,3% nilai IRR dan 4,6 juta USD nilai NPV pada setiap kenaikan harga jual karbon 1 USD/tCO2.

Climate change has become a global challenge, including in Indonesia. Indonesia has set a target of increasing the share of new and renewable energy (NRE) by 23% of the primary energy mix by 2025 and gradually increasing to 31% by 2050. The dominance of fossil power plants in 2019 is still 90.8% leaving the NRE portion at less than 10%. Therefore, to achieve the target, it is necessary to increase the number of NRE-based power plants followed by a decrease in the operation of fossil fuel plants. In accordance with the 2019-2028 RUPTL, there is a plan to build a large-scale Wind Power Plant (WPP) on Java island but it is still in the pre-feasibility study stage. For this reason, in this study, a financial feasibility study of the project and determination of the feasibility level of the WPP construction was carried out. This research is a case study using a descriptive research method with the research stages starting with the collection of plant technical data and financial assumption data. Then proceed with calculating the generation cost to identify the amount of Capex and Opex powerplants. Furthermore, the preparation of cash flow projections using the Discounted Cash Flow method is carried out and determines the NPV and IRR values of the project. The last stage is to analyze the sensitivity of the project feasibility to changes in the input parameters, including calculating the effect of the project's feasibility value if it takes into account carbon sales. The results of the analysis illustrate that large-scale WPP development projects in Java are still quite attractive with a positive NPV value of 122 million USD at the project IRR level of 11.5% and Equity IRR of 14.5%. The decline in Capex costs globally has made the project feasibility level more promising, coupled with income in the form of selling carbon credits which will increase the feasibility value of the plant by 0.3% IRR value and USD 4.6 million NPV value for every increase in the selling price of carbon 1 USD/tCO2.

Kata Kunci : Energi Baru Terbarukan, PLTB, Energi Angin, LCOE, NPV, IRR, Kredit Karbon

  1. S2-2021-452590-abstract.pdf  
  2. S2-2021-452590-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-452590-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-452590-title.pdf