Laporkan Masalah

PENGARUH KERAPATAN INCISING TERHADAP KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATANG KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN DUA SKEDUL PENGERINGAN.

INTAN MEISYATIANA S, Tomy Listyanto, S.Hut., M.Env.Sc., Ph.D

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pengeringan kayu merupakan kegiatan yang membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi. Kegiatan yang dilakukan untuk mempercepat proses pengeringan yaitu dengan metode incising dan penggunaan suhu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi kerapatan incising dan skedul pengeringan terhadap laju pengeringan dan cacat pengeringan, serta untuk mengetahui pengaruh kerapatan incising terhadap sifat mekanika batang kelapa yang telah dikeringkan. Batang kelapa dengan diameter 25-30 cm yang berumur 50 tahun keatas digunakan pada penelitian ini. Rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yaitu kerapatan incising dan skedul pengeringan. Skedul pengeringan yang digunakan meliputi skedul suhu tinggi dan skedul pengeringan batang kelapa dengan suhu awal 47���°C , depresiasi bola basah 2���°C dan suhu akhir pengeringan 65���°C. Kerapatan yang digunakan ada meliputi 0,2500,5000, dan 7500 lubang/m2 dengan diameter lubang incising sebesar 3 mm. Sampel pengeringan dikeringkan hingga kadar air mencapai 12% dengan parameter yang diamati meliputi laju pengeringan, retak permukaan,retak dalam (honeycombing), dan perubahan bentuk (warping). Sampel pengeringan dilakukan uji keteguhan lengkung static berdasarkan standar British 373, 1957. Data yang dihasilkan kemudian dilakukan uji analisis varian (ANOVA) dengan taraf uji 5% serta dilakukan uji lanjut Honestly Significant Difference Tukey. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi kerapatan incising berpengaruh nyata terhadap laju pengeringan. Laju pengeringaan terbesar ditemukan pada kerapatan incising 7500 lubang/m2 sebesar 11,27% per hari. Sifat mekanika batang kelapa tidak berpengaruh nyata terhadap variasi kerapatan incising pada penelitian ini.

Wood drying is an activity that requires a long time and high costs. Activities undertaken to accelerate the drying process are incising a nd the use of high temperatures. This study aims to determine the effect of the interaction between density incising and drying schedule on drying rates and drying defects, and to determine the effect of density incising o n the mechanical properties of dried coconut stems. Coconut trunks with a diameter of 25-30 cm and aged 50 years and over were used in this study. Completely randomized design with 2 factors, namely density incising and drying schedule. The drying schedule used includes the high temperature schedule and the coconut trunk drying schedule with an initial temperature of 47���° C, a wet ball depreciation of 2���° C and an end temperature of 65���° C. The densities used include 0.2500.5000, and 7500 holes / m2 with manhole diameter incising of 3 mm. The drying sample was dried until the moisture content reached 12% with the parameters observed included drying rate, surface cracking, honeycombing, and warping. The drying sample was subjected to a static curve firmness test based on British s tandard 3 73, 1957. The resulting data was then performed an analysis of variance (ANOVA) test with a test level of 5% and continued Tukey's Honestly Significant Difference Test. The results of this study indicate that the density variation incising has a significant effect on the drying rate. The drying rate found on the density of incising 7500 holes / m2 11.27% per day. The mechanical properties of coconut stems did not significantly affect the density variation incising i n this study. Keywords: drying schedule, high temperature, coconut stems,density incising.

Kata Kunci : skedul pengeringan, suhu tinggi, batang kelapa, kerapatan incising/drying schedule, high temperature, coconut stems,density incising

  1. S1-2021-398325-Abstract.pdf  
  2. S1-2021-398325-Bibliography.pdf  
  3. S1-2021-398325-Tableofcontent .pdf  
  4. S1-2021-398325-Tableofcontent.pdf  
  5. S1-2021-398325-Title.pdf