IDENTIFIKASI POLA TANAM TEGALAN DENGAN TANAMAN POKOK CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) PADA TIGA KELAS PRODUKTIFITAS LAHAN DI DESA CRAKEN, MUNJUNGAN, TRENGGALEK
ANISA SU`AIDASANI, Ir. Adriana, M.P.; Moch. Gunawan Wibisono, S.Hut., M.Hum., M.Sc.
2021 | Skripsi | S1 KEHUTANANPemanfaatan lahan dengan menerapkan agroforestri telah dilakukan di beberapa tipe lahan. Perhatian perlu dilakukan terkait beberapa komponen tanaman penyusun lahan, khususnya untuk penanaman di daerah perbukitan dengan tingkat kelerengan lahan yang agak curam sampai curam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi pola tanam lahan tegalan dengan tanaman pokok cengkeh, berdasarkan komposisi spesies, struktur tegakan dan jarak tanam pada tiga kelas produktifitas lahan yang dikelola oleh masyarakat di Desa Craken, Munjungan, Trenggalek. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Pengamatan di tiga pengelolaan lahan dilakukan dengan inventarisasi 100% untuk mengetahui komposisi jenis dan jarak tanam. Pembuatan petak ukur 20 x 20 m² dilakukan di setiap lahan untuk mengetahui representasi profil struktur tegakan. Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi dan DBH (Diameter setinggi dada) pohon, lebar tajuk, dan penentuan toleransi tanaman terhadap naungan. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data pendukung dari pemilik lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap lahan memiliki produktifitas dan pola tanam yang bervariasi. Pola tanam di lahan produktifitas tinggi dan sedang cenderung berpola baris dan lahan peoduktivitas rendah cenderung berpola acak. Hal ini terkait dengan komposisi jenis tanaman, struktur tegakan, dan jarak tanam yang berbeda-beda dari masing-masing kepemilikan lahan. Jenis tanaman yang ditanam adalah cengkeh dan beberapa jenis tanaman lain. Hasil lahan yang paling banyak berupa bunga. Berdasarkan struktur tegakannya, pada proyeksi vertikal di ketiga lahan cenderung memiliki tiga lapisan tajuk dan pada proyeksi horizontal menunjukkan pola penutupan lahan yang beragam. Peran pemilik lahan berpengaruh dalam penentuan pola tanam berdasarkan pertimbangan terkait spesies tanaman, pengaturan struktur tegakan dan jarak tanam.
Land use management system through the implementation of agroforestry has been carried out in several land types. This study aimed to determine variations in cropping patterns of dry fields with clove as a staple plant based on species composition, stand structure and plant spacing, in three classws of land productivity managed by community in Craken Village, Munjungan, Trenggalek. Quantitative and qualitative descriptive analyses were used in this study. Observation was conducted in the three-land management with a 100% inventory to identify secies composition and measure plant spacing. Plots with size 20 x 20 m² were established in each land to determine the profile representation of the stand structure. Other data were collected including tree height and DBH (Diameter Breast Height), crown width, and shade tolerancy of plant. Interviews were conducted to collect supporting data from the owners. The results showed that each land had various productivity and cropping patterns. The cropping pattern on land with high productivity and medium productivity tends to had alternate rows and land with low productivity tends to be a random mixture. These werw related to the plant species composition, stand structure, and plant spacing on each land. The types of plants planted were by clove and several other species and the most abundant of land products were flowers. Based on stand structure, the vertical projection in these lands had three layers of canopy and the horizontal projection showed various land cover patterns. The role of land owners influences the determination of cropping patterns based on their consideration on determining plant species selection, stand structure, and plant spacing arrangements.
Kata Kunci : Kata kunci: Cengkeh, agroforestri, tegalan, pola tanam.