Laporkan Masalah

Buruh Pelabuhan Belawan 1890-1950an

RENDI RIVALDI, Drs. Machmoed Effendhie, M.Hum

2021 | Skripsi | S1 SEJARAH

Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi kehidupan buruh pelabuhan belawan dari 1890 hingga 1950an. Buruh pelabuhan sebagai komunitas kerja dalam lingkup teritori hidup dan bekerja di pelabuhan. Tahun 1890 sebagai tonggak awal dioperasikannya pelabuhan Belawan dan 1950an sebagai periode terjadinya pemogokan besar yang terjadi di Belawan. Dalam penelitian ini terdapat penemuan berupa terjadinya perubahan hubungan kerja antara buruh dan pengusaha. Buruh pelabuhan yang semula merupakan buruh lepas menjadi buruh semi permanen. Perubahan tersebut dilakukan dengan meregistrasi buruh-buruh lepas kepada komite pusat dengan memberikan gaji tetap. Perubahan tersebut pada awalnya untuk mencegah maraknya aksi pemogokan dari buruh pelabuhan. Selain pemogokan, pencurian juga kerap terjadi sebagai bentuk perlawanan sosial yang terjadi di pelabuhan. Kondisi lingkungan yang tidak sehat di pelabuhan juga menjadi alasan buruh untuk terus melakukan pemogokan dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Kontrol terhadap buruh kemudian diperlukan untuk mengurangi gerakan-gerakan sosial yang terjadi di pelabuhan. Upaya kontrol terhadap buruh pelabuhan juga dilakukan di tahun 1950 oleh otoritas militer daerah Sumatra Timur sebagai bagian untuk menjaga ketertiban umum.

This research aims to reconstruct the lives of Belawan dockworkers from the 1890s to the 1950s. It also explained the relation among co-workers and how did they start strikes in the 1950s. The dockworkers themselves stayed in the port. Therefore, they not only stood as co-workers but also as a community. There was a change in the working relationship between workers and employers. The dockworkers who were casual workers became semi-permanent workers. In fact, the policy was intended to prevent the strikes. Besides the strikes, theft often occurs as a form of social resistance. Unhealthy conditions are also the reason for the workers to continue the strike to get decent lives. Control of workers is needed to reduce social movement. Efforts to control the dockworkers were also carried out in 1950 by the regional military authorities of East Sumatra as part of maintaining public safety.

Kata Kunci : Kata Kunci : Buruh Pelabuhan, Belawan, Gerakan Sosial

  1. S1-2021-383915-abstract.pdf  
  2. S1-2021-383915-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-383915-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-383915-title.pdf