KARAKTERISTIK PENGELOLAAN LEBAH MADU Apis cerana DI SEKITAR KAWASAN HUTAN WANAGAMA
RISTRA ANINDITYA D U, Wiyono, S.Hut., M.Si.
2021 | Tugas Akhir | D4 PENGELOLAAN HUTANHutan Wanagama memiliki potensi sumberdaya yang tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan. Pemanfaatan sumberdaya hutan bukan kayu yang dapat dimanfaatkan salah satunya madu. Budidaya lebah madu Apis cerana dikembangkan oleh masyarakat Desa Banaran yang tinggal di sekitar kawasan Hutan Wanagama. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2021. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dan kualitatif, dengan pengambilan data dibagi menajdi data primer dan sekunder. Data yang didapatkan disajikan dalam bentuk persentase dan dianalisa dengan beberapa aspek yang menyangkut pengelolaan budidaya lebah madu, kontribusi hasil lebah madu, rantai pemasaran madu, dan partisipasi perempuan dalam kegiatan budidaya. Secara umum KTH Sumber Rejeki Madu Manunggal merupakan kelompok yang hanya membudidayakan lebah madu. Pengelolaan budidaya lebah madu dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari persiapan peralatan sampai pemanenan dan pemasaran. Rantai pemasaran yang dilakukan oleh petani lebah madu menggunakan cara langsung dan tidak langsung, mayoritas petani menggunakan cara langsung. Kontribusi hasil madu yang diperoleh oleh petani lebah madu sebesar 40,21%. Hasil dari kontribusi tersebut bagi petani lebah madu sudah dapat menambah penghasilan ekonomi petani. Pada kegiatan budidaya lebah madu terdapat pula partisipasi perempuan. Partisipasi perempuan dan laki-laki tersebut menunjukkan adanya kerjasama antara kaum perempuan dan laki-laki dalam budidaya lebah madu.
Wanagama forest has high potential resources that can be utilized by the community around the forest. One of the non-timber forest resources that can be utilized is honey. Honey bee Apis cerana cultivation was developed by the people of Banaran Village who live around the Wanagama Forest area. This research was conducted from April to June 2021. The methods used were quantitative and qualitative, with data collection divided into primary and secondary data. The data obtained are presented in percentage form and analyzed with several aspects concerning the management of honey bee cultivation, the contribution of honey bee yields, the honey marketing chain, and the participation of women in cultivation activities. In general, Sumber Rejeki Madu Manunggal is a group that only cultivates honey bees. Management of honey bee cultivation is carried out in several stages from equipment preparation to harvesting and marketing. The marketing chain carried out by honey bee farmers uses direct and indirect methods, the majority of farmers use the direct method. The contribution of honey yields obtained by honey bee farmers is 40,21%. The results of these contributions for honey bee farmers have been able to increase the economic income of farmers. In honey bee cultivation activities there is also the participation of women. The participation of women and men shows the cooperation between women and men in honey bee cultivation.
Kata Kunci : Wanagama forest, honeybee cultivation, contibution, participation, marketing chain