Gambaran Kecemasan Perawat Penyedia Layanan Keperawatan pada Pasien HIV/AIDS RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

LUTHFI 'AZIZAH, Anita Kustanti, S.Kep., Ns., M.Kep; Melyza Perdana, S.Kep., Ns., M.S

2021 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar belakang: Stigma dan sikap diskriminasi terhadap ODHA masih sangat sering terjadi di lingkungan sekitar kita, salah satunya dari tenaga kesehatan. Diskriminasi ini terjadi karena adanya rasa khawatir tertular HIV/AIDS, hal tesebut merupakan hambatan yang besar bagi ODHA dalam mencari serta mendapatkan perawatan kritis dan pelayanan kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yang selalu hadir menjadi garda terdepan adalah perawat, penularan penyakit dari manusia ke manusia serta melalui cairan tubuh tidak hanya membahayakan kesehatan perawat tetapi juga akan berdampak pada psikologisnya. Perawat beresiko mudah mengalami kecemasan karena tingginya intensitas bertemu dan merawat pasien. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan menurunkan kualitas asuhan keperawatannya serta program pencegahan HIV/AIDS. Hal tersebut juga dapat menyebakan individu meninggalkan pekerjaannya, ketidakpuasan dalam pekerjaannya dan kehilangan motivasi. Tujuan penelitian: Mengetahui gambaran tingkat kecemasan perawat penyedia layanan keperawatan pada pasien HIV/AIDS di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Data diambil dengan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan kuisioner karakteristik responden. Sebanyak 55 perawat RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten menjadi responden dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif univariat untuk mengetahui gambaran kecemasan perawat yang disajikan dalam frekuensi dan persentase. Hasil: Gambaran kecemasan dari 55 perawat yang terdiri dari 42 perawat bangsal, 12 perawat isolasi dan 1 perawat ICU adalah 28 responden mengalami kecemasan ringan (50,9%) dan 27 responden tidak mengalami kecemasan (49,1%). Kesimpulan: mayoritas perawat penyedia layanan keperawatan pada pasien HIV/AIDS di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten mengalami kecemasan ringan.

Background: Stigma and discriminatory attitudes towards PLWHA are still very common in our society, one of which is from health workers. This discrimination occurs because of the fear of transmission HIV/AIDS, it is a big obstacle for PLWHA in seeking and getting critical care and health services. One of the health workers who is always present at the forefront is a nurse, transmission of disease from human to human and through body fluids will not only endanger the health of nurses but will also have an impact on their psychology. Nurses are at risk to have anxiety easily because of the high intensity of meet and caring for patients. If this is ignored, it will reduce the quality of nursing care and HIV/AIDS prevention programs. It can also cause individuals to leave their jobs, be dissatisfied with their jobs and lose motivation. Objective: To represent the anxiety level of nurses who provide nursing services in HIV / AIDS patients at RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode: This research is a descriptive quantitative research with cross-sectional research design. Data were taken using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) instrument and the respondent's characteristics questionnaire. A total of 55 nurses RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten became the respondent in this study. The data analysis used was descriptive univariate to determine the description of nurses' anxiety which was presented in frequency and percentage. Results: The results of this study indicate that 27 respondents did not experience anxiety (49.1%) and 28 respondents experienced mild anxiety (50.9%). Conclusion: The majority of nurses who provide nursing services to HIV/AIDS patients at RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten has mild anxiety.

Kata Kunci : Kecemasan, Perawat, HIV/AIDS