BATAAFSCHE PETROLEUM MAATSCHAPPIJ: SEJARAH SOSIAL EKONOMI EKSPLORASI MINYAK PANTAI TIMUR SUMATRA, 1907-1942

TEDY HARNAWAN, Dr. Abdul Wahid., M. Phil.

2021 | Tesis | S2 Ilmu Sejarah

Bataafsche Petroleum Maatschappij: Sejarah Sosial Ekonomi Eksplorasi Minyak Pantai Timur Sumatra, 1907-1942 Penelitian ini membahas sejarah eksplorasi minyak di pesisir timur Sumatra yang menjadi medan kepentingan ekonomi antara swasta-pemerintah, yaitu perusahaan minyak Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) dan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Dalam konteks ini, eksplorasi minyak merupakan bisnis padat modal dan teknologi sehingga menciptakan kerjasama swasta-pemerintah. Pada awal abad ke-20, hubungan tersebut menciptakan konflik di Parlemen Belanda yang menyatakan bahwa industri minyak kolonial merupakan ekonomi pro-swasta. Pada 1907, BPM didirikan oleh gabungan perusahaan antara Belanda dan Inggris, yaitu Royal Dutch Shell untuk menguasai pertambangan minyak Hindia Belanda sehingga BPM dilihat sebagai anak perusahaan swasta korporasi Eropa yang bekerja di dalam situs pengeboran minyak Hindia Belanda sebagai situs eksploitasi minyak. Penelitian ini menggunakan arsip kolonial dari sumber primer dan sekunder, seperti arsip resmi kolonial, surat kabar, dan majalah. Hasilnya studi ini menegaskan bahwa kerjasama antara BPM dan pemerintah kolonial merupakan praktik bisnis mutualisme yang melekat dalam agenda ���¢�¯�¿�½�¯�¿�½negara kolonial���¢�¯�¿�½�¯�¿�½ dan korporasi multinasional. Kedekatan antara minyak dan "negara kolonial" telah memicu proyek ekspansi kapitalisme Belanda melalui penyelidikan pertambangan geologis, sentimen rasial, dan perlawanan lokal di dalam perusahaan BPM dan daerah perbatasan otoritas kolonial Belanda.

Bataafsche Petroleum Maatschappij: A Social Economic History of Oil Exploration in the East Coast of Sumatra, 1907-1942 This research discusses the history of oil exploration in the east coast of Sumatra which became an economic interest between private-state authorities; Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) and the Dutch East Indies colonial government. The colonial oil exploration was a capital and technology-intensive business that created public-private partnerships. At the beginning of the 20th century, this cooperation built a conflict in the Dutch Parliament which stated that the colonial oil industry was a pro-private economy. In 1907, BPM was founded by a joint venture between the Dutch and British, namely Royal Dutch Shell, to control the Dutch East Indies oil mining industry. In this context, BPM is a private subsidiary company of European oil corporate working on the oil drilling sites within the Dutch colonial government territory. This research uses colonial archives of primary and secondary sources, such as colonial official archives, newspapers, and magazines. As a result, the study confirms that the collaboration between BPM and the colonial government is a mutualism business practice that lingering on the agenda of colonial state and multinational corporations. The affinity between oil and colonial state has fueled the expansion project of the Dutch capitalism through geological mining investigation, racial sentiments and local resistance within the BPM company and around the borders of the Dutch colonial authority. Keywords: Colonialism, BPM, colonial state, east coast of Sumatra

Kata Kunci : Sosial-Ekonomi, Bataafsche Petroleum Maatschappij, eksplorasi, minyak, pesisir timur Sumatraonialisme, BPM, negara kolonial, pesisir timur Sumatra