Laporkan Masalah

Pengaruh Gender dan Media Informasi Terhadap Fake News Awareness terkait Informasi Vaksin COVID-19 dengan Pendekatan Signal Detection Theory

NEVIA YULFA FADHLIKA, Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM.

2021 | Tesis | MAGISTER TEKNIK INDUSTRI

Vaksin COVID-19 muncul dengan adanya wabah pandemik baru yang bernama COVID-19. Wabah pandemik menjadikan pemerintah memberikan kebijakan agar masyarakat beraktivitas dirumah saja, sehingga mengakibatkan peningkatan penggunaan media sosial untuk menyebarkan berita online. Pemerintah menginformasikan segala hal mengenai vaksin COVID-19 melalui melalui media massa baik cetak maupun online, sehingga menimbulkan kekhawatiran masyarakat semakin meningkat dengan banyaknya oknum yang menyebarkan berita hoaks. Per tanggal 22 Desember 2020 telah ditemukan 712 isu hoaks vaksin COVID-19 yang menyebar diberbagai media informasi atau media sosial. Berkaitan dengan kasus yang telah ada, penelitian ini membahas terkait fake news awareness berita vaksin COVID-19 yang ditinjau dari perbedaan gender dan media informasi yang sering digunakan untuk mendapatkan berita. Signal detection theory digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan parameter yang dianalisis, yaitu tingkat awareness, respon bias, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap jawaban yang diberikan. Responden pada penilitian ini berjumlah 296 orang, responden laki-laki berjumlah 151 orang dan responden perempuan berjumlah 145 orang. Seluruh responden telah berusia diatas 17 tahun dan mengetahui adanya vaksin COVID-19. Jumlah berita yang diberikan kepada responden sebanyak 30 berita dengan 23 fake news dan 7 real news. Media informasi yang digunakan yaitu whatsapp, instagram, twitter, dan facebook. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor gender terdapat pengaruh yang signifikan pada tingkat awareness responden. Tetapi, tingkat awareness menunjukkan bahwa gender laki-laki memiliki nilai rata-rata sensitivitas awareness lebih rendah daripada perempuan. Disini terlihat bahwa laki-laki belum baik dalam membedakan antara real news dan fake news (noise). Media informasi terdapat pengaruh yang signifikan pada tingkat awareness responden. Tingkat awareness menunjukkan bahwa media informasi facebook memiliki nilai rata-rata sensitivitas awareness lebih tinggi daripada yang lainnya. Pada media informasi, pengguna facebook sudah baik dalam membedakan antara real news dan fake news (noise).

The COVID-19 vaccine appeared in the presence of a new pandemic outbreak called COVID-19. The pandemic plague prompted the government to issue a policy for people to do activities at home, resulting in an increase in the use of social media to spread news online. The government informs everything about the COVID-19 vaccine through mass media, both printed and online, which raises public concern with the increasing number of people spreading hoax news. As of December 22, 2020, 712 hoax issues of the COVID-19 vaccine have been found that have spread in various information media or social media. In connection with existing cases, this research discusses fake news awareness of the COVID-19 vaccine news in terms of gender differences and information media that is often used to get news. Signal detection theory is used in this research, by using the parameters analyzed, namely the level of awareness, response bias, the level of public confidence in the answers given. Respondents in this study amounted to 296 people, male respondents totaled 151 people and female respondents totaled 145 people. All respondents were over 17 years of age and were aware of the COVID-19 vaccine. The number of news given to respondents was 30 with 23 fake news and 7 real news. The information media used are WhatsApp, Instagram, Twitter and Facebook. The results of this study conclude that the gender factor has a significant influence on the level of awareness of the respondents. However, the level of awareness shows that male gender has an average awareness sensitivity score lower than that of women. It can be seen that men are not good at differentiating between real news and fake news (noise). Media information has a significant influence on the level of awareness of respondents. The level of awareness shows that the Facebook information media has an average awareness sensitivity value higher than the others. In the information media, Facebook users are already good at distinguishing between real news and fake news (noise).

Kata Kunci : Signal Detection Theory, Fake News Awareness, media informasi, faktor gender, vaksin COVID-19

  1. S2-2021-434779-abstract.pdf  
  2. S2-2021-434779-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-434779-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-434779-title.pdf