Laporkan Masalah

ANALISIS DAN PERENCANAAN MITIGASI RISIKO PADA RANTAI PASOK CABAI MERAH KERITING DENGAN METODE RAPID AGRICULTURAL SUPPLY CHAIN RISK ASSESSMENT DI KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DEVIANA RUSTANTO, Dr. Ir. Endy Suwondo, DEA; Ir. Pujo Saroyo, M.Eng.Sc.; Dr. Agung Putra Pamungkas, STP., M.Agr.

2021 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Cabai merupakan produk hortikultura yang bersifat perishable (mudah rusak). Rantai pasok yang cukup panjang dalam perdagangan cabai dari produsen (petani) sampai ke konsumen akhir memiliki risiko yang potensial merugikan tiap pelaku dalam rantai pasok. Tingkat risiko tiap tier rantai pasok sangat mungkin berbeda-beda, namun tetap berpotensi menimbulkan kerugian bagi masing-masing tier. Untuk itu dilakukan analisis risiko yang bertujuan untuk meminimalisir risiko yang ada. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kulon Progo. Kabupaten Kulon Progo merupakan penghasil terbesar cabai merah keriting di provinsi DIY. Metode yand digunakan adalah Rapid Agricultural Supply Chain Risk Assessment. Pemilihan responden penelitian ini menggunakan metode snowball sampling dan purposive sampling. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan jalur rantai pasok, tingkat kerentanan dan upaya penanganan dari tiap tier. Hasil penelitian menunjukkan pada tier petani terdapat 4 risiko, pada tier pengepul dan pasar lelang terdapat 3 risiko, pada tier pedagang besar terdapat 3 risiko, dan pada tier pengecer terdapat 3 risiko rantai pasok. Berdasarkan hasil penilaian, risiko terbesar dihadapi oleh petani dengan 1 risiko yang memiliki kerentanan sedang (musim hujan berkepanjangan dan kurangnya sinar) dan 1 risiko yang termasuk tingkat kerentanan sangat rentan (perubahan permintaan). Sedangkan pada tier lainnya risiko utama yang dihadapi berkaitan dengan risiko pasar. Upaya mitigasi pada tier petani adalah melakukan penyemprotan, berpedoman pada data sebelumnya, melakukan komunikasi rutin. Upaya mitigasi pada tier pengepul dan pasar lelang adalah berpedoman pada data penjualan sebelumnya, melakukan komunikasi rutin dengan pembeli dan memiliki alternatif menjual cabai ke umkm atau daerah lain. Upaya yang dilakukan pada tier pedagang besar sama seperti pada tier pengepul dan pasar lelang. Pada tier pengecer, semua risiko pada tingkat kerentanan rendah.

Chili is a horticultural product that is perishable. The long supply chain in the chili trade from producers (farmers) to final consumers has a potential risk of harming each actor in the supply chain. The risk level of each supply chain tier is very likely to be different, but still has the potential to cause losses for each tier. For this reason, a risk analysis is carried out which aims to minimize the existing risks. This research was conducted in Kulon Progo Regency. Kulon Progo Regency is the largest producer of curly red chili in the DIY province. The method used is the Rapid Agricultural Supply Chain Risk Assessment. The selection of respondents in this study used snowball sampling and purposive sampling methods. The research was conducted to obtain supply chain paths, the level of vulnerability and the handling efforts of each tier. The results showed that at the farmer tier there were 4 risks, at the collector tier and the auction market there were 3 risks, at the wholesaler tier there were 3 risks, and at the retailer tier there were 3 supply chain risks. Based on the results of the assessment, farmers face the greatest risk with 1 risk that has moderate vulnerability (prolonged rainy season and lack of light) and 1 risk that includes a very vulnerable level of vulnerability (changes in demand). Meanwhile, on the other tier, the main risks faced are related to market risk. Mitigation efforts at the farmer tier are spraying, based on previous data, conducting routine communication. Mitigation efforts at the collector tier and the auction market are guided by previous sales data, conducting routine communication with buyers and having alternatives to sell chili to MSMEs or other areas. The efforts made at the wholesaler tier are the same as at the collector tier and the auction market. At the retailer tier, all risks are at a low level of vulnerability.

Kata Kunci : cabai merah keriting, manajemen risiko, rantai pasok, Rapid Agricultural Supply Chain Risk Assessment

  1. S1-2021-400449-abstract.pdf  
  2. S1-2021-400449-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-400449-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-400449-title.pdf