Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN MODEL EMPIRIS NIAT MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI DI INDONESIA

CLARA PARAHITA NARESWARI, Ir. Hilya Mudrika Arini, S.T., M.Sc., M.Phil., Ph.D., IPM.

2021 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak merupakan salah satu sarana transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya penggunaan BBM yang belum dapat diimbangi dengan produksi BBM di Indonesia sehingga hingga saat ini Indonesia masih mengimpor sekitar 400.000 barel minyak per hari. Berangkat dari hal ini, Presiden Indonesia membuat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) untuk transportasi jalan agar dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan impor bahan bakar minyak dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Namun, angka penjualan mobil listrik masih jauh dari target pemerintah yang diharapkan mencapai dua juta unit penggunaan kendaraan listrik pada tahun 2030. Untuk mendukung program ini, sangat penting untuk memahami dan memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhi niat masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai. Penelitian ini mengembangkan dan menguji model konseptual yang mengacu pada Technology Acceptance Model (TAM), Norm Activation Model (NAM), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), dan Theory of Planned Behaviour (TPB). Kuesioner daring digunakan untuk mengumpulkan data dari konsumen potensial dengan 304 responden berkriteria masyarakat pengguna mobil konvensional yang berdomisili di Indonesia khususnya pada area Jabodetabek dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan keseharian melakukan perjalanan menggunakan mobil konvensional. Pengambilan daerah DKI Jakarta sebagai kriteria subjek penelitian didasari oleh jumlah kendaraan bermotor (tipe mobil penumpang) yang tinggi bila dibandingkan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini melakukan analisis secara empiris pada faktor-faktor yang mempengaruhi niat penggunaan kendaraan listrik menggunakan partial least square structural equation model (PLS-SEM) dan melihat perbedaan niat masyarakat pada model di DKI Jakarta dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa sikap terhadap perilaku (attitude towards behaviour) dan kontrol perilaku (perceived behavioral control) memiliki pengaruh signifikan positif langsung terhadap niat masyarakat dalam menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perbedaan pada DKI Jakarta dengan Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat pada kebijakan insentif finansial yang mempengaruhi peningkatan niat masyarakat DKI Jakarta dalam menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, sedangkan kontrol perilaku tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap niat masyarakat DKI Jakarta dalam menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Motor vehicles with fuel oil are one of the transportations that are widely used by the people in Indonesia. This is indicated by the high use of fuel which has not been matched by the production of fuel in Indonesia so that until now Indonesia is still importing around 400,000 barrels of oil per day. Therefore, the President of Indonesia made Presidential Regulation of the Republic of Indonesia Number 55 of 2019 concerning the acceleration of the battery electric vehicle program for road transportation in order to reduce Indonesia's dependence on imported fuel oil and increase national energy security. However, the electric car sales is still far form the government’s target of reaching two millions units of electric vehicle use by 2030. To support this program, it is very important to understand and examine the factors that influence people's intention to use battery-based electric vehicles. This study develops and tests a conceptual model that refers to Technology Acceptance Model (TAM), Norm Activation Model (NAM), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), and Theory of Planned Behaviour (TPB). An online questionnaire was used to collect data from potential consumers with 304 respondents with the criteria of conventional car users who live in Indonesia, especially in the Special Capital Region of Jakarta and Yogyakarta Special Region with daily trips using conventional cars. The selection of the DKI Jakarta area as the subject criteria of this research is based on the high number of motorized vehicles (passenger car types) compared to the Special Region of Yogyakarta. This study conducted an empirical analysis of the factors that influence the intention to use electric vehicles using the partial least square structural equation model (PLS-SEM) and looking for the differences in people’s intention for DKI Jakarta’s model and the Special Region of Yogyakarta’s model. Based on the results of the study, it was found that attitude towards behaviour and perceived behavioral control has a direct positive significant effect on people's intentions to use battery-based electric motorized vehicles in Indonesia and the Special Region of Yogyakarta. The difference between DKI Jakarta and the Special Region of Yogyakarta is in the financial incentive policy that affects the increase in intention to use battery-based electric motorized vehicles of people in DKI Jakarta, while behavioral control does not have a significant influence on the intentions of the people of DKI Jakarta in using battery-based electric motorized vehicles.

Kata Kunci : kendaraan listrik berbasis baterai, niat penggunaan, perilaku konsumen, Technology Acceptance Model.