Analisis Perubahan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang
HAIFA EMBUN BERDITA, Ir. Prijono Nugroho Djojomartono, M.S.P., Ph.D. IPM.
2021 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESIPembangunan dan perkembangan wilayah kota merupakan sebuah proses pengalihfungsian lahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota akan infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah kota. Dalam proses pembangunan kota, kerap kali mengorbankan nilai ekologis lahan yang dialihfungsikan menjadi sesuatu yang lebih bernilai ekonomis. Kecamatan Padang Utara mengalami pertumbuhan pembangunan yang cukup pesat diantara 11 kecamatan lainnya yang ada di Kota Padang. Banyak wilayah terbangun yang terjadi dalam kurun waktu tahun 2013 hingga 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebaran Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik dan menganalisis perubahan RTH yang terjadi di Kecamatan Padang Utara tahun 2013 hingga 2020. Data pengindraan jauh yang digunakan dalam penelitian ini adalah Citra Spot6 tahun 2013 dan Citra Spot-7 tahun 2020 yang mencakup area Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Interpretasi citra terhadap jenis RTH dilakukan berdasarkan Permendagri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan RTH Kawasan Perkotaan. Klasifikasi RTH dilakukan dengan interpretasi visual menggunakan software ArcGIS 10.3.1. Analisis hasil dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis teknik overlay antara peta persebaran RTH 2013 dan 2020. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah jumlah jenis RTH di Kecamatan Padang Utara hasil interpretasi visual diperoleh 14 jenis RTH pada tahun 2013 dan 15 jenis RTH pada tahun 2020. Perubahan RTH dari tahun 2013 hingga 2020 sebesar 107,72 ha atau 13,33 % dari luas Kecamatan Padang Utara. Perubahan RTH yang terjadi yaitu perubahan jenis RTH menjadi non-RTH, non-RTH menjadi RTH, dan perubahan jenis RTH satu ke RTH lainnya. Perubahan terbesar yaitu berubahnya jenis RTH lahan pertaniaan perkotaan menjadi non-RTH sebesar 42.74 hektar atau sekitar 39,67%, sedangkan perubahan terkecil yaitu berubahnya taman lingkungan perumahan dan pemukiman menjadi jalur hijau sebesar 0, 03 ha atau sekitar 0,02% dari keseluruhan perubahan RTH. Selain adanya perubahan luasan RTH yang terjadi, terdapat beberapa RTH yang memiliki luasan relatif tetap dari tahun 2013 hingga tahun 2020 seperti jalur rel kereta api dan taman kota.
The development and growth of urban areas is a process of land conversion to meet the needs of the urban community for the infrastructure and facilities needed in the development of a city. In the process of urban development, it often sacrifice the ecological value of the converted land into something more economically valuable. North Padang Sub-district experienced a fairly rapid development growth among 11 other sub-districts in Padang City. Many areas were built that occurred in the period from 2013 to 2020. This study aims to identify the distribution of public Green Open Space (GOS) and analyze the changes in GOS that occurred in North Padang Subdistrict from 2013 to 2020. Remote sensing data used in this applied study are Spot-6 Imagery in 2013 and Spot-7 Imagery in 2020 which cover the area of Padang Utara Sub-district, Padang. Image interpretation of the type of GOS is carried based on Permendagri Nomor 1 Tahun 2007 about Penataan RTH Kawasan Perkotaan. The classification of GOS is done by visual interpretation using ArcGis 10.3.1 software. Analysis of the results is operated using Geographic Information System, with overlay techniques between GOS distribution maps in 2013 and 2020. The result obtained from this research is the number of GOS types in Padang Utara Sub-district. The results of visual interpretation obtained are 14 types of GOS in 2013 and 15 types of GOS in 2020. The changes of GOS from 2013 to 2020 amounted to 107,72 ha or about 13,33 % of the area of Padang Utara Sub-district . The change of GOS that occurs are changes in the type of GOS to non-GOS, non-GOS to GOS, and changes to one GOS types to another. The biggest change was the conversion of agriculture land in urban area to a non-GOS that reach 42,7 ha or 39,67 % of the GOS area, while the smallest change was the conversion in residential neighborhood parks into green lanes of 0.03 ha or about 0.02% of the total GOS changes. Whereas the unchanged or relatively fixed GOS are the railroads, and city parks.
Kata Kunci : Persebaran RTH, perubahan RTH, citra satelit spot, overlay