Pengambilan Keputusan Manajerial Anggota Kelompok Tani Padi Organik di Kapanewon Pandak Kabupaten Bantul
HASNA ATHALLAH NAJLA, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc. ; Hariyani Dwi Anjani, S.P., M.Sc. ; Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc.
2021 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNISPertanian organik merupakan solusi atas dampak negatif dari sistem pertanian konvensial akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara massif. Peningkatan performa pertanian organik dapat memanfaatkan kelompok tani sebagai wadah/kelompok untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari pertanian organik. Kelompok tani dapat berjalan optimal jika para anggotanya berpartisipasi secara aktif. Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah yang membudidayakan padi secara organik. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui tingkat pengambilan keputusan manajerial petani, 2) Mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap pengambilan keputusan manajerial petani, dan 3) Mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap pengambilan keputusan petani tiap fungsi manajerial. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul, penentuan lokasi dengan purposive sampling dan sampel dengan sampling jenuh dan didapatkan 42 responden di Desa Gilangharjo. Skala Likert digunakan untuk mengidentifikasi tingkat pengambilan keputusan manajerial petani. Regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruh faktor sosial ekonomi petani terhadap pengambilan keputusan manajerial dan pada tiap fungsi manajerialnya. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengambilan keputusan manajerial petani tergolong tinggi, fungsi perencanaan dan pengendalian tergolong sedang, fungsi pengorganisasian dan penggerakan tergolong tinggi. Faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan manajerial petani adalah tingkat pendidikan dan status. Faktor sosial ekonomi petani yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan manajerial petani pada fungsi perencanaan adalah tingkat pendidikan; fungsi pengorganisasian adalah status; fungsi penggerakan adalah tingkat pendidikan, luas lahan dan status; fungsi pengendalian adalah tingkat pendidikan dan status.
Organic farming is a solution to the negative impact of conventional farming systems due to the massive use of chemical fertilizers and pesticides. Improving the performance of organic farming can take advantage of farmer groups as a forum/group to increase the quantity and quality of organic farming. Farmer groups can run optimally if their members participate actively. Bantul Regency is one of the areas that cultivate rice organically. The aims of this research are: 1) Knowing the level of farmer's managerial decision making, 2) Knowing the influence of socio-economic factors on farmer's managerial decision making, and 3) Knowing the influence of socio-economic factors on farmer's decision making for each managerial function. The research was conducted in Bantul Regency, determining the location by purposive sampling and the sample by saturated sampling and obtained 42 respondents in Gilangharjo Village. Likert scale is used to identify the level of managerial decision making of farmers. Multiple linear regression was used to see the effect of farmer's socio-economic factors on managerial decision making and on each managerial function. The results showed that the managerial decision-making level of farmers was high, the planning and controlling functions were moderate, the organizing and leading functions were high. Socio-economic factors that influence farmers' managerial decision making are education level and status. Farmers' socio-economic factors that influence farmers' managerial decision-making in the planning function are education level; organizing function is status; leading functions are education level, land area and status; controlling function is education level and status.
Kata Kunci : pengambilan keputusan, manajerial