Laporkan Masalah

Perencanaan Lokasi Consolidated Microhub Menggunakan Data Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Meningkatkan Aksesibilitas Logistik Kota di Yogyakarta

NATHANAEL JODIE WIRAWAN, Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., PDEng., IPM., ASEAN.Eng.

2021 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Meningkatnya pertumbuhan e-commerce memberikan manfaat dan tantangan bagi sistem logistik perkotaan di Indonesia. Tantangan yang dihadapi ialah kurang efisiennya distribusi barang yang diterapkan perusahaan e commerce saat ini. Hal ini menyebabkan jumlah dan rute perjalanan kendaraan pengangkut barang sangat tinggi. Perlu dilakukan upaya untuk menekan laju kendaraan pengangkut barang demi mewujudkan kota yang berkelanjutan. Solusi yang belakangan muncul adalah penggunaan microhub untuk logistik kota. Microhub adalah bentuk khusus dari urban consolidation center (UCC) dengan jarak yang lebih dekat dengan titik pengiriman/penerimaan dan jangkauan area layanan yang lebih sempit. Dengan adanya microhub yang accessible bagi masyarakat diharapkan dapat menurunkan laju kendaraan pengangkut barang dengan tetap memenuhi demand yang ada. Agar dapat memenuhi demand masyarakat secara optimal, perlu dilakukan perencanaan penempatan fasilitas microhub. Pada penelitian ini dilakukan penempatan microhub menggunakan model matematika maximal covering location problem (MCLP) dengan lokasi studi kasus di wilayah Yogyakarta. Parameter yang digunakan dalam model ini adalah jarak akses dan weighted demand dari data jaringan jalan. Sedangkan, skenario model yang dibangun adalah microhub yang accessible untuk berjalan kaki atau bersepeda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa untuk membuat setidaknya 50% masyarakat Yogyakarta memiliki aksesibilitas terhadap layanan microhub, dibutuhkan: pembukaan 61 microhub dengan skenario aksesibilitas berjalan kaki 400 m, pembukaan 12 microhub dengan skenario aksesibilitas bersepeda 1 km, atau pembukaan 4 microhub untuk skenario aksesibilitas bersepeda 2 km. Selain itu diketahui bahwa wilayah bagian tenggara Yogyakarta yang meliputi Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Kotagede, dan Kecamatan Umbulharjo menjadi prioritas penempatan fasilitas microhub. Model penelitian yang dibangun juga diketahui memiliki sifat adaptif untuk menyesuaikan rekomendasi lokasi dengan jumlah microhub yang dapat dibangun.

The growth of e-commerce provides benefits and challenges for the city logistics system in Indonesia. The challenge faced is the inefficient distribution of goods that e-commerce companies are currently implementing. It leads to an increase in the number and route of transportation of urban freight vehicles to be very high. Efforts should be made to reduce the rate of urban freight vehicles to create a sustainable city. The solution that has recently emerged is the use of microhub for city logistics. Microhub is a special form of urban consolidation centre (UCC) with a closer distance to the delivery/receiving point and a narrower service area coverage. With a microhub that is accessible to the public, it is hoped that it can reduce the rate of urban freight vehicles while still meeting existing demand. In order to be able to meet community demand, it is necessary to plan the placement of microhub facilities. In this study, the optimization of microhub placement was carried out using a maximal covering location problem (MCLP) mathematical model with a case study location in the Yogyakarta region. The parameters used in this model are access distance and weighted demand from street network data. Meanwhile, the model scenario built is a microhub that is accessible for walking or cycling. The results of this study indicate that to make at least 50% of the people of Yogyakarta have accessibility to microhub services, it is necessary: opening 61 microhubs with a 400 m walking accessibility scenario, opening 12 microhubs with a 1 km cycling accessibility scenario, or opening 4 microhubs for cycling accessibility scenarios. 2 km. In addition, it is known that the southeastern region of Yogyakarta, which includes Banguntapan District, Kotagede District, and Umbulharjo District, is a priority for the placement of microhub facilities. The research model built is also known to have adaptive properties to adjust location recommendations with the number of microhubs built.

Kata Kunci : city logistics, jaringan jalan, microhub, aksesibilitas, maximal covering location problem

  1. S1-2021-413687-abstract.pdf  
  2. S1-2021-413687-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-413687-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-413687-title.pdf