Laporkan Masalah

EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN PADA KTHKm WANA MAKMUR DAN KTHKm SUMBER WANAJATI I DI KAPANEWON PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DHIMAS ARI SURYANA, Teguh Yuwono, S.Hut., M.Sc.

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Kabupaten Gunungkidul telah berlangsung selama 14 tahun, tentunya Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (KTHKm) telah mengalami berbagai permasalahan. Kegiatan evaluasi seharusnya dapat memperbaiki kinerja pengelolaan. Kenyataannya, beberapa KTHKm masih mengalami permasalahan yang sama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pengelolaan, mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perkembangan, dan merumuskan upaya peningkatan pengelolaan. Penilaian kinerja KTHKm dilakukan berdasarkan Standar Khusus Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat yang disusun Pustanlinghut KLHK 2020. Penelitian dilakukan dengan metode survei pada KTHKm Wana Makmur dan KTHKm Sumber Wanajati I. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, Focus Group Discussion, dan kuesioner. Metode analisis diantaranya adalah kuantitatif, deskriptif, dan SWOT. Berdasarkan hasil penelitian, kedua KTHKm telah memenuhi prinsip terjaminnya keabsahan entitas pengelola dan wilayah kelola hutan. Tingkat kinerja KTHKm Wana Makmur termasuk kategori berkembang pada prinsip rencana pengelolaan hutan menjamin pengelolaan hutan jangka panjang, sedangkan KTHKm Sumber Wanajati I termasuk kategori maju. Pada prinsip pengorganisasian, kinerja kedua KTHKm termasuk kategori maju. Pada prinsip pelaksanaan pengelolaan SDH, tingkat kinerja KTHKm Wana Makmur termasuk kategori berkembang, sedangkan KTHKm Sumber Wanajati I termasuk kategori maju. Pada prinsip pelaksanaan pemantauan dan evaluasi secara mandiri, tingkat kinerja KTHKm Wana Makmur termasuk kategori dasar, sedangkan KTHKm Sumber Wanajati I termasuk kategori berkembang. Faktor yang paling menghambat KTHKm Wana Makmur ialah kelembagaan KTHKm melemah dengan rating 1,2. KTHKm Sumber Wanajati I, memiliki faktor yang paling menghambat yaitu kekurangan dana swadaya dengan rating 1,9. Strategi pertahanan dan pemeliharaan dapat diterapkan pada KTHKm Wana Makmur, sedangkan strategi pada KTHKm Sumber Wanajati I ialah pertumbuhan dan pembinaan.

Management of the Community Forest (HKm) in Gunungkidul Regency has lasted for 14 years, surely Community Forest Farmer Groups (KTHKm) have experienced a variety of problems. Evaluation activities should be able to improve the performance of management. In fact, some KTHKm are still experiencing the same problems. This research was conducted to determine the performance of management, identify factors that influence development, and formulate efforts to improve the management. Performance assessment KTHKm conducted based on Special Standard of Forest Management by the Community developed by Pustanlinghut KLHK 2020. Research was conducted by survey method on KTHKm Wana Makmur and KTHKm Sumber Wanajati I. Data collected using observation, interview, Focus Group Discussion, and questionnaire. The analytical methods inculde quantitative, descriptive, and SWOT. Based on the result of research, both KTHKm have fulfilled the principle of ensuring the validity of entity manager and forest management area. The performance level of KTHKm Wana Makmur belongs to the developing category on principle of forest management plan will ensure long-term forest management, while KTHKm Sumber Wanajati I belongs to the advanced category. On the principle of organizing, performance of both KTHKm belongs to the advanced category. On the principle of implementation of forest resources management, performance level of KTHKm Wana Makmur belongs to the developing category, while KTHKm Sumber Wanajati I belongs to the advanced category. On the principle of implementation of the monitoring and evaluation independently, performance level of KTHKm Wana Makmur belongs basic category, while on KTHKm Sumber Wanajati I belongs developing category. The most inhibiting factor for KTHKm Wana Makmur is institutional KTHKm weakened that has rating 1.2. KTHKm Sumber Wanajati I has the factor that most inhibit is lack of self funding that has rating 1.9. Defense and maintenance strategy can be applied on KTHKm Wana Makmur, while the strategy on KTHKm Sumber Wanajati I is growth and development.

Kata Kunci : evaluasi, kinerja, SWOT, Hutan Kemasyarakatan

  1. S1-2021-409298-abstract.pdf  
  2. S1-2021-409298-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-409298-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-409298-title.pdf