Pengaruh Selang Waktu Penyiraman Air Kolam Ikan Nila dan Takaran Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
BULAN BIJAK BESTARI, Ir. Budiastuti Kurniasih, M.Sc., Ph.D.
2021 | Skripsi | S1 AGRONOMISelada merupakan komoditas hortikultura yang permintaan pasarnya meningkat. Saat ini, dengan semakin banyaknya masyarakat yang lebih memilih untuk mengonsumsi bahan makanan yang diproduksi tanpa menggunakan pupuk kimia, terbuka peluang untuk memanfaatkan bahan-bahan organik dalam budidaya tanaman selada yang ramah lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh selang waktu penyiraman air kolam ikan nila dan takaran pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada serta mendapatkan selang waktu penyiraman air kolam ikan nila dan takaran pupuk kandang sapi optimum untuk pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2020 di Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan Wilayah V, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor perlakuan pertama adalah selang waktu penyiraman air kolam ikan nila dengan tiga taraf, yaitu tanpa penyiraman air kolam ikan nila (kontrol), 2 hari sekali, serta 4 hari sekali. Faktor perlakuan kedua adalah takaran pupuk kandang sapi dengan empat taraf, yaitu 0, 7,5, 15, dan 22,5 ton/ha. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tidak ada interaksi antara perlakuan selang waktu penyiraman air kolam ikan nila dan takaran pupuk kandang sapi yang diujikan. Selang waktu penyiraman air kolam ikan nila tidak memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman kecuali pada variabel luas daun pada umur tanaman 24 hspt. Takaran pupuk kandang sapi 7,5 ton/ha mampu meningkatkan beberapa data pertumbuhan dan hasil tanaman. Takaran optimal pupuk kandang sapi terhadap berat segar total pada umur tanaman 36 hspt diperoleh sebesar 12,67 ton/ha.
Lettuce is a horticultural crop that has an increasing demand on the market. Presently, with the increasing number of people who prefer to consume ingredients which are produced without using chemical fertilizer, there is a large opportunity to utilize organic matters in the enviromentally friendly cultivation of lettuce. This research aims to study the effect of watering interval with tilapia pond water and rate of cow manure on the growth and yield of lettuce, and to obtain the optimal watering interval with tilapia pond water and rate of cow manure on the growth and yield of lettuce. This research was conducted in July-Oktober 2020 at the Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan Wilayah V, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. The research used Randomized Complete Block Design with two factors. The first factor is watering interval with tilapia pond water consisted of none, once in two days, and once in four days. The second factor is the rate of cow manure with 0, 7,5, 15, 22,5 ton/ha. The results revealed that there is no interaction between watering interval with tilapia pond water and rate of cow manure that are applied. The watering interval of once in four days had a significant effect on the 24 days after planting (hspt) on the leaf area variable. The rate of 7,5 ton/ha of cow manure had improved the growth and yield data. The optimal rate of cow manure on the total fresh weight variable is 12,67 ton/ha.
Kata Kunci : air kolam ikan nila, pupuk kandang sapi, selada