Laporkan Masalah

Tanggapan Hasil dan Kualitas Pucuk Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) Klon TRI 2025 dan Asal Biji terhadap Siklus Pemetikan di Kebun Pagilaran

ENDARIYATNA M A M, Eka Tarwaca Susila Putra, S.P., M.P., Ph.D.

2021 | Skripsi | S1 AGRONOMI

Penelitian bertujuan untuk menentukan siklus pemetikan yang optimal pada tanaman teh Klon TRI 2025 dan asal biji ketika panen dilakukan secara mekanis menggunakan gunting manual maupun mesin. Penelitian lapangan dilakukan di kebun teh Bagian Kebun Pagilaran, Unit Produksi Pagilaran, PT. Pagilaran yang berada di Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian berlangsung dari September 2020 - Januari 2021. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan lingkungan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial 2x2 dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah siklus petik terdiri dari dua taraf yaitu siklus panjang (2 bulan) dan siklus pendek (1 bulan). Sedangkan faktor kedua adalah macam bahan tanam yaitu klon TRI 2025 dan asal biji. Variabel yang diukur mencakup karakter iklim mikro di lokasi penelitian, karakter fisiologis, komponen hasil, mutu dan hasil pucuk. Data yang diperoleh dianalisis varian (ANOVA) dengan alfa 5 persen dan dilanjutkan dengan uji HSD Tukey. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa perdu teh asal asal biji dan klon TRI 2025 mampu menghasilkan produktivitas pucuk yang nyata lebih tinggi ketika dilakukan pemetikan siklus panjang jika dibandingkan dengan pemetikan siklus pendek, meskipun demikian dari sisi mutu pucuk keduanya memberikan level yang seragam. Oleh karena itu, pemetikan siklus panjang dapat direkomendasikan untuk dilakukan pada perdu asal biji maupun klon TRI 2025 ketika kegiatan panen dilakukan secara mekanis menggunakan gunting manual maupun mesin.

The objective of research was to determine the optimal picking cycle for TRI 2025 tea clone and seedlings origin when harvesting was done mechanically using scissors (manual or machine). The field research was conducted at Pagilaran Tea Garden, Pagilaran Afdeling, Pagilaran Production Unit, PT. Pagilaran, Blado District, Batang Regency, Central Java Province. The research took place from September 2020 - January 2021. The field experiment was arranged in Randomized Complete Block Design (RCBD), two factors 2 x 2, with three blocks as replications. The first factor was picking cycle consisting of two levels, namely long cycle (2 months) and short cycle (1 month). The second factor was planting material, namely TRI 2025 tea clone and seedlings origin. Observations were done on several variables of microclimate at the research site, physiological characteristics, yield components, quality, and yield of green leaf. Data were analyzed with analysis of variance (ANOVA) at Alfa 5 percent, and continued with Tukey's HSD test. The results showed that tea bushes from seedlings origin and TRI 2025 tea clone were able to produce higher green leaf with long picking cycle when compared to short picking cycle. However, both picking cycles were able to produce similar quality of green leaf, for seedlings origin and TRI 2025. Long picking cycle could be recommended to be carried out on tea bushes, in both seedlings origin and TRI 2025, when harvesting activities were carried out mechanically using scissors (manual or machine).

Kata Kunci : siklus petik, pucuk, klon, asal biji dan teh

  1. S1-2021-395756-abstract.pdf  
  2. S1-2021-395756-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-395756-tableofcontent .pdf  
  4. S1-2021-395756-title.pdf