PERENCANAAN DAN PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA ATAP RUMAH TINGGAL MENGGUNAKAN PANEL SURYA POLYCRYSTALLINE BERKAPASITAS 570 WATTPEAK DENGAN SISTEM OFF-GRID

AHMAD FARID M, Suhono, S.T., M.Eng.

2021 | Tugas Akhir | D3 TEKNOLOGI LISTRIK

Pandemi Covid-19 telah menyebar di dunia, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah Indonesia dengan cepat membuat sebuah kebijakan untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Salah satunya dengan memberlakukan sistem WFH (Work From Home). Sistem WFH ini mengharuskan karyawan atau pekerja untuk bekerja dari jarak jauh menggunakan perangkat komputer atau laptop dengan sambungan wifi agar terhubung ke jaringan internet. Di saat sistem WFH digencarkan oleh Pemerintah Indonesia untuk menekan angka penyebaran Covid-19, di beberapa daerah di Indonesia harus menghadapi pemadaman listrik yang menghambat aktivitas masyarakat, seperti kegiatan Work From Home (WFH) dan sekolah online di rumah menjadi terganggu. Solusi untuk mengatasi pemadaman listrik saat WFH adalah dengan menggunakan energi terbarukan. Salah satu energi terbarukan yang sangat cocok digunakan di Indonesia adalah Photovoltaic (panel surya) atau sistem PLTS. Hal ini dikarenakan letak Indonesia yang strategis di wilayah dan daerah tropis. Penerapan dari sistem PLTS dilakukan pada bangunan atap rumah di wilayah Yogyakarta. Tujuan dari pemasangan PLTS atap tersebut untuk memenuhi kebutuhan saat Work From Home. Metode yang dipilih adalah berdasarkan ukuran modul PhotoVoltaic yakni 570 Wattpeak. Berdasarkan ukuran modul Photovoltaic didapat komponen-komponen pendukung PLTS yang sesuai dengan ukuran modul fotovoltaik. Sehingga hasil pengujian PLTS berupa kesesuaian SOC baterai terhadap penggunaan beban PLTS atap yang diperoleh melalui alat recorder bernama Elog 01 dari Epever. Sistem PLTS menyisakan SOC baterai sebesar 69 % pada malam hari sedangkan pada pagi hari hingga siang hari SOC baterai dapat dijaga diangka 90 % hingga 100%.

The Covid-19 pandemic has been spreading in the world, with no exception in Indonesia. The Indonesian government quickly made a policy to suppress the spread of the Covid-19 viruses. One of them was the implementation of the WFH (Work From Home) system. This WFH system requires employees or workers to work remotely using a computer or laptop with a wifi connection to connect to the internet network. When the WFH system was intensified by the Indonesian Government to reduce the spread of Covid-19, several regions in Indonesia had to face power outages that disrupted activities, such as Work From Home (WFH) activities or online schools at home. The solution to dealing with power outages during WFH is to use renewable energy. One of the renewable energy that is suitable for use in Indonesia is Photovoltaic (solar panels) or Solar Power Plant Systems. This is due to Indonesia's location in the tropics and regions. The application of the Solar Power Plant system is carried out on roofs of houses in the Yogyakarta area. The purpose of installing the Solar Power Plant roof is to meet the needs when working from home. The method chosen is based on the size of the Photovoltaic module, which is 570 Wattpeak. Based on the size of the Photovoltaic module, the Solar Power Plant supporting components are obtained that are following the size of the Photovoltaic module. So the results of the Solar Power Plant test are the form of the suitability SOC of the battery to the use of the load which is obtained through a recorder called Elog 01 from Epever. The Solar Power Plant system leaves a battery SOC of 69% at night while in the morning until the afternoon the battery SOC can be kept at 90% to 100%.

Kata Kunci : Instalasi, perancangan, PLTS Atap, Work From Home, panel surya