Laporkan Masalah

PROSPEK PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ORANG TUA TERHADAP ANAK SEBAGAI PENGEDAR NARKOTIKA

Dani Krisnawati, Prof. Dr. Eddy O.S. Hiariej, S.H., M.Hum. ; Prof. Dr. Marcus Priyo Gunarto, S.H., M.Hum.

2021 | Disertasi | DOKTOR ILMU HUKUM

Peredaran gelap narkotika yang melibatkan anak sebagai pengedar merupakan salah satu permasalahan nasional yang dihadapi pemerintah dalam menanggulangi bahaya narkotika. Persoalan ini menjadi kompleks karena adanya sanksi pidana terhadap anak sebagai pengedar narkotika. Di sisi lain, terdapat aspek pencegahan serta kewajiban orang tua dalam pendidikan dan pengawasan pada anak yang diamanatkan oleh undang-undang. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dasar pemikiran orang tua dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana pada anak sebagai pengedar narkotika, serta memformulasikan preskripsi terhadap parameter pertanggungjawaban pidana orang tua terhadap anak sebagai pengedar narkotika di masa mendatang. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian normatif dan eksploratif. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian preskriptif. Data yang dipergunakan terdiri dari bahan hukum primer yaitu peraturan perundang-undangan, bahan hukum sekunder berupa tulisan ilmiah maupun pendapat hukum, serta bahan hukum tersier. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, serta pendekatan perbandingan. Hasil penelitian disertasi ini menunjukkan bahwa negara Inggris dan Amerika Serikat menerapkan pertanggungjawaban pidana orang tua terhadap anak yang melakukan tindak pidana. Dalam sistem hukum di Indonesia, orang tua dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana terhadap anak sebagai pengedar narkotika dengan berpedoman pada landasan filosofis, sosiologis dan yuridis. Secara filosofis pertanggungjawaban pidana orang tua mengerucut pada aspek perlindungan, aspek keadilan dan aspek kepentingan. Anak harus diberikan perlindungan termasuk perlindungan hukum. Aspek keadilan direfleksikan dalam kewajiban hukum orang tua pada anak yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Aspek kepentingan ditunjukkan dengan peran strategis anak dalam menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara di masa depan. Landasan sosiologis ditunjukkan dengan 4 (empat) fakta mengenai fenomena sosial termasuk kearifan lokal, tentang perlu diaturnya pertanggungjawaban pidana orangtua terhadap anak sebagai pengedar narkotika. Dalam landasan yuridis ditemukan peraturan mengenai kewajiban orang tua terhadap anak, namun belum diatur pertanggungjawaban pidana orang tua ketika anak menjadi pengedar narkotika. Dalam penelitian ini terdapat 4 (empat) parameter yang bersifat kumulatif yang dapat digunakan untuk menetapkan pertanggungjawaban pidana orang tua terhadap anak sebagai pengedar narkotika yaitu: 1. Batas umur anak; 2. Kewajiban orang tua terhadap anak; 3. Anak di bawah pengawasan efektif orang tua, meliputi: a. Pengawasan de facto, b. Perbuatan orang tua dalam hal mengetahui atau sepatutnya dapat menduga anak sebagai pengedar narkotika, dan c. Anak menetap bersama orang tua; 4. Narkotika Golongan I dan II dilihat dari tingginya sindrom ketergantungan dan dicantumkannya pidana mati bagi tindak pidana tertentu dalam golongan yang dimaksud. Penelitian disertasi ini telah membuktikan bahwa konsep pertanggungjawaban pidana pengganti pada orang tua memiliki prospek untuk mendorong orang tua melaksanakan kewajibannya dalam mengawasi serta mencegah anak menjadi pengedar narkotika, dan dapat diimplementasikan dalam undang-undang narkotika yang sedang direvisi oleh pemerintah.

The illicit trafficking of narcotics involving children as dealers is one of a national problem faced by the government in overcoming the dangers of narcotics. This problem becomes complex because there are variety of aspects of criminal sanctions in the trafficking of narcotics, including against children as drug dealers. On the other hand, there are aspects of prevention and responsibility of parents in education and supervision of children as mandated by law. This study aims to find the rationale of parents being held responsible for the crime of children as drug dealers, and to formulate prescriptions of the parameters of parental responsibility for children as drug dealers in the future. The methodology used in this research is normative and exploratory research. The form of research conducted is a prescriptive research. The data used consists of primary legal materials, namely statutory regulations, secondary legal materials in the form of scientific writings and legal opinions, and tertiary legal materials. Approaches used in this research, are the statute approach, the conceptual approach, and the comparative approach. This dissertation indicates that United Kingdom and United States apply criminal responsibility for parents whose children commit criminal act. In Indonesia's legal system, parents is assumed to be held responsible for the crime of children as drug dealers based on philosophical, sociological and juridical basis. On the philosophical basis, the criminal responsibility of parents is focused on aspects of protection, aspects of justice and aspects of interest. Children must be given protection, including legal protection. The aspect of justice is reflected in the legal obligations of parents to children which must be carried out responsibly. The aspect of interest is shown by the strategic role of children in ensuring the continuity of the existence of the nation and state in the future. The sociological basis is indicated by 4 (four) facts regarding social phenomenon including local wisdom, on the need to regulate the criminal responsibility of parents to children as narcotics dealers. On the juridical basis, there are regulations regarding the obligations of parents to children, but the legal responsibility for parents acting as the substitute when the child is a narcotics dealer has not been regulated. There are 4 (four) cumulative parameters that can be used to determine the criminal responsibility of parents to children as drug dealers as follows :1. The age limit of the child; 2. Legal liability of parents to their children; 3. Children under the effective supervision of a parent, including: a. De facto supervision, b. Actions of parents in terms of knowing or should reasonably suspecting their children's involvement in the trafficking of narcotics, and c. Children who live together with their parents; 4. Category I and II narcotics, seen from the sever eness of dependency syndrome and the inclusion of the death penalty for a certain criminal act. This dissertation research has proven that the concept of substitute criminal liability for parents has the prospect of encouraging parents to carry out their obligations in supervising and preventing children from becoming drug dealers, and can be implemented in the narcotics law that is being revised by the government.

Kata Kunci : peredaran gelap narkotika, anak, pencegahan, kewajiban orang tua, pertanggungjawaban pidana pengganti

  1. S3-2021-375823-abstract.pdf  
  2. S3-2021-375823-bibliography.pdf  
  3. S3-2021-375823-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2021-375823-title.pdf