PERHITUNGAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA KECIL MENENGAH (UKM) TAHU KALISARI IBU RIMYATI, BANYUMAS, JAWA TENGAH

DINDA WARDHANY, Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc.

2021 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRI

UKM Tahu Ibu Rimyati adalah salah satu industri tahu di Desa Kalisari di Kabupaten Banyumas. UKM Tahu Ibu Rimyati perlu dilakukan perhitungan kelayakan finansial karena belum pernah dilakukan oleh pemiliki usaha meskipun sudah berdiri selama kurang lebih 20 tahun dengan tujuan mengetahui sumber daya finansial yang dibutuhkan untuk volume kegiatan dan laba tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung kelayakan usaha dan menghitung tingkat sensitivitas terhadap BEP pada UKM Tahu Ibu Rimyati guna mengetahui apakah UKM Tahu Ibu Rimyati layak untuk terus dijalankan. Metode yang digunakan dalam perhitungan kelayakan finansial adalah Break Event Point (BEP), Net Present Value (NPV), Net B/C, dan Payback Period (PP). Analisis BEP, digunakan untuk mengetahui titik impas usaha bisnis saat total pendapatan dengan total pengeluaran tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. NPV merupakan perkiraan keuntungan yang akan didapatkan dari sebuah investasi yang akan dilaksanakan. Net B/C, digunakan untuk mengetahui perbandingan total keuntungan yang didapat dengan total biaya pengeluaran. PP merupakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal yang dikeluarkan. UKM Tahu Ibu Rimyati mendapatkan nilai perhitungan BEP normal dengan BEP volume sebesar 73.389 buah yang dapat diperoleh selama 4 bulan 29 hari dengan BEP rupiah sebesar Rp 51.370.325,4 sehingga dapat dikatakan profit. Ketika pendapatan dan harga produk diprediksi mengalami kenaikan sebesar 10 %, 20 %, dan 30 % masih menunjukkan profit. Berdasarkan perhitungan NPV, UKM Tahu Ibu Rimyati layak dijalankan hingga 10 periode kedepan. Hasil analisis Net B/C, UKM Tahu Ibu Rimyati termasuk menguntungkan karena memperoleh nilai sebesar Rp 108,84. Selain itu, hasil PP diperoleh sebesar 52 hari sehingga berdasarkan perhitungan kelayakan finansial UKM Tahu Ibu Rimyati termasuk kategori menguntungkan sehingga layak dijalankan.

SME Ibu Rimyati's Tofu is one of tofu small industries in Kalisari Village Banyumas Regency. SME Ibu Rimyati's Tofu needs to be calculated for its financial feasibility because it has never done by bussiness owner even though it has been around for about 20 years with the aim of knowing the financial resources needed for a certain volume of activity and profit.. The purpose of the research was to calculate the feasibility of the business and the level of sensitivity to BEP in SME Ibu Rimyati's Tofu to find out whether SME Ibu Rimyati's Tofu is feasible to continue to run. The methods used in the financial feasibility study were Break Event Point (BEP), Net Present Value (NPV), Net B / C, and Payback Period (PP). BEP analysis is used to determine the break even point for a business when the total revenue and total expenditure do not experience a gain or loss. NPV is an estimate of the benefits that will be obtained from an investment that will be implemented. Net B/C, is used to determine the comparison of the total profits obtained with the total expenses. PP is the time period needed to return the issued capital. SME Ibu Rimyati's Tofu obtained a normal BEP value with a BEP volume of 73.389 which can be obtained for 1 month and 6 days with IDR BEP of IDR 51.370.325,4 so it can be said to be a profit. When revenue and product prices are predicted to increase by 10%, 20%, and 30%, it still shows a profit. Based on the NPV analysis, SME Ibu Rimyati's Tofu is feasible to run for the next 10 periods. The results of the Net B/C calculatiom showed that Ibu Rimyati's Tofu SME was profitable because it received a value of Rp. 108,84. In addition, the PP results were obtained for 52 days so that the financial feasibility study of Tofu Ibu Rimyati SME is in the profitable category so that it is feasible to run.

Kata Kunci : Break Event Point, Net B/C, Net Present Value, Payback Period