PERBANDINGAN KECEMBUNGAN WAJAH JARINGAN KERAS PADA MALOKLUSI ANGLE KELAS I ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DEUTRO MELAYU
IMMANUEL CHRISTOFEL YITHRO YOHANES, drg. Christnawati, M.Kes., Sp.Ort.(K); drg. Rr. Paramita Noviasari, Sp.Ort.
2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN GIGIKecembungan wajah merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi maksila terhadap profil wajah keseluruhan dari arah sagital. Kecembungan wajah merupakan faktor penting dalam menentukan profil wajah seseorang. Profil wajah seseorang penting untuk penegakkan diagnosis dan penentuan rencana perawatan ortodonti. Kecembungan wajah setiap orang bervariasi dan dipengaruhi oleh ras, suku, gen, dan keadaan geografis. Salah satu sub-ras yang mendominasi Indonesia adalah Deutro Melayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kecembungan wajah jaringan keras pada maloklusi Angle kelas I antara laki-laki dan perempuan Deutro Melayu. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 31 sefalogram lateral, yang terdiri atas 27 sefalogram lateral perempuan dan 4 sefalogram lateral laki-laki. Subjek pada penelitian ini adalah orang sub-ras Deutro Melayu, memiliki maloklusi Angle Klas I, berusia 18-25 tahun, dan tidak memiliki kebiasaan buruk. Analisis kecembungan wajah jaringan keras menggunakan metode Down dengan aplikasi DBSWIN. Data diolah secara statistik menggunakan aplikasi SPSS 26 dengan Independent t-Test. Kecembungan wajah jaringan keras perempuan menunjukkan rerata yang lebih kecil daripada kecembungan wajah jaringan keras laki-laki. Hasil Independent t-Test kecembungan wajah jaringan keras antara laki-laki dan perempuan Deutro Melayu dengan maloklusi Angle Klas I terdapat perbedaan yang tidak signifikan (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah rerata kecembungan wajah jaringan keras perempuan dan laki-laki sub-ras Deutro Melayu tidak berbeda.
Angle of convexity is an analysis used to determine maxillary position towards the overall facial profile from sagittal plane. Angle of convexity is an important factor in deciding one's facial profile. Facial profile is necessary to diagnose and assign orthodontics treatment planning. Every individual's angle of convexity varied, based on race, tribes, genetics, and geographical situation. One of the races dominating Indonesia is sub-race Deutro Malay. The objective of this study was to compare male and female with Angle Class I malocclusion of Deutro Malay's facial angle of convexity. This study examines 31 samples of lateral cephalogram, consisted of 27 females' lateral cephalograms and 4 males' lateral cephalograms. The subject of this study is people with the sub-race Deutro Malay, have the Angle Class I malocclusion, aged between 18-25 years, and did not have any dental bad habit. Down's method in analyzing facial angle of convexity was used with the DBSWIN software. The results were analyzed statistically using SPSS 26 with Independent t-Test. Females' facial angle of convexity showed lower average than males' facial angle of convexity. Independent t-Test showed a statistically not significant difference (p>0,05) between male and female with Angle Class I malocclusion of Deutro Malay's facial angle of convexity. It was concluded that there was no difference between male and female of Deutro Malay's facial angle of convexity.
Kata Kunci : kecembungan wajah, laki-laki, perempuan, Deutro Melayu, Maloklusi Angle Klas I