Literature Review: Tinjauan Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Pada Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Berdasarkan Grafik Barber Johnson

FADILLA SOMAWINATA, M. Syairaji, S.K.M., M.P.H

2021 | Tugas Akhir | D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

Latar Belakang: Metode grafik barber johnson memiliki parameter BOR, AvLOS, TOI, dan BTO untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas pelayanan rawat inap dalam segi medis maupun segi ekonomi. Parameter tersebut juga merupakan indikator penilaian akreditasi oleh Tim KARS. Hal ini dikarenakan selain pelayanan yang diberikan harus optimal, rumah sakit harus memiliki manajemen barang dan jasa yang baik agar memiliki pemasukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas mutu pelayanan. Tujuan: Meninjau literatur terkait efisiensi penggunaan tempat tidur pada pelayanan rawat inap berdasarkan Grafik Barber Johnson, mengidentifikasi parameter, dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya. Metode: Penelitian ini menggunakan literature review dengan rawat inap sebagai population dan tingkat efisiensi serta faktor yang mempengaruhinya sebagai outcomes. Ditemukan 203 literatur dari pencarian menggunakan keyword dengan boolean OR dan AND pada berbagai database yaitu GoogleScholar, Sciencedirect, ResearchGate, Pubmed, dan Lib.ugm. Hasil: Dari 15 literatur yang sesuai kriteria, ditemukan 19 rumah sakit di Indonesia yang tidak efisien. Namun, terdapat rumah sakit yang hampir mendekati daerah efisien diantaranya RSU di Semarang, RSUP di Bandung, dan RSU 3 di Bandung. Sebanyak 7 literatur menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh faktor dalam komponen man, money, methods, materials, machines, dan markets Kesimpulan: Tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur yang rendah kebanyakan dipengaruhi oleh parameter BOR<75% dan TOI>3 hari. Faktor terbanyak yang mempengaruhi capaian efisiensi terdapat dalam komponen man, materials, dan machines diantaranya yaitu jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan, etika dan tatakrama petugas, jumlah alat medis maupun non medis, serta kualitas dan pemeliharaan fasilitas yang kurang baik.

Background: The johnson barber chart method has parameters BOR, AvLOS, TOI, and BTO to determine the efficiency and effectiveness of inpatient services in terms of medical and economic terms. These parameters are also indicators of the accreditation assessment by the KARS Team. This is because in addition to the services provided must be optimal, hospitals must have good management of goods and services in order to have income to develop and improve the quality of service quality. Objective: To review the literature related to the efficiency of bed use in inpatient services based on the Barber Johnson Chart, identify parameters, and determine the factors that influence them. Methods: This study uses a literature review with hospitalization as the population and the level of efficiency and the factors that influence it as outcomes. Found 203 literatures from searches using keywords with boolean OR and AND in various databases, namely GoogleScholar, Sciencedirect, ResearchGate, Pubmed, and Lib.ugm . Results: From 15 literatures that met the criteria, 19 hospitals in Indonesia were found to be inefficient. However, there are hospitals that are close to efficient areas, including RSU in Semarang, RSUP in Bandung, and RSU 3 in Bandung. A total of 7 literature states that this is caused by factors in the components of man, money, methods, materials, machines, and markets Conclusion: The low efficiency level of bed use is mostly influenced by parameters BOR<75% and TOI>3 days. Most of the factors that affect the achievement of efficiency are in the components of man, materials, and machines including the number and competence of health workers, ethics and etiquette of officers, the number of medical and non-medical devices, and poor quality and maintenance of facilities.

Kata Kunci : efisiensi, grafik barber johnson, pelayanan rawat inap.