HUBUNGAN MOTIVASI PERLINDUNGAN DAN TINGKAT RELIGIOSITAS PADA NIAT BERPERILAKU JEMAAT GEREJA KATOLIK MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN DALAM PERIBADATAN TATAP MUKA

A EDI PRASETYO, B.M. Purwanto MBA,Ph.D

2021 | Tesis | MAGISTER SAINS MANAJEMEN

Pandemi COVID-19 menyebabkan semua orang harus menerapkan kebiasaan baru dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam aspek keagamaan. Kebiasaan baru itu adalah penerapan protokol kesehatan untuk mengurangi resiko terinfeksi virus penyebab COVID-19 selama menghadiri kegiatan peribadatan di Gereja Katolik. Niat seorang jemaat untuk beradaptasi dengan protokol kesehatan dalam kegiatan peribadatan tatap muka berhubungan dengan seberapa besar motivasi seseorang untuk melakukan perlindungan dan tingkat religiositas. Namun, mekanisme hubungan ini kurang dieksplorasi. Penelitian ini menguji mekanisme hubungan motivasi perlindungan dan tingkat religiositas pada niat berperilaku jemaat Gereja Katolik menerapkan protokol kesehatan dalam peribadatan tatap muka. Menggunakan 1346 responden sebagai sampel penelitian berusia minimal 50 tahun yang tersebar di Indonesia, hasil empiris membuktikan bahwa motivasi perlindungan terutama tingkat keparahan dan efikasi tanggapan dan tingkat religiositas terutama praktik eksternal religius mempunyai hubungan positif pada niat berperilaku jemaat menerapkan protokol kesehatan dalam peribadatan tatap muka. Temuan pada penelitian ini memberi kontribusi empiris pada pemahaman terkait mekanisme hubungan motivasi perlindungan dan tingkat religiusitas pada niat berperilaku jemaat menerapkan protokol kesehatan. Temuan ini juga memberi kotribusi praktis pada pengelolaan lembaga Gereja Katolik untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi para jemaatnya saat beribadah.

The COVID-19 pandemic has forced people to apply new habit in various aspects of life, including religiosity one. The new habit is the application of health protocols to reduce the risk of being infected with the virus that causes COVID-19 while attending worship activities at the Catholic Church. A congregation's intention to adapt to health protocols in face-to-face worship activities is related to how much motivation a person has to protect and his/her level of religiosity. However, the mechanism of this relationship is explored. This study examines the mechanism of the relationship between protection motivation and the level of religiosity on behavioral intentions of the Catholic Church congregation implementing health protocols in face-to-face worship. Using 1346 respondents aged 50 and over from various areas across Indonesia as a research sample, the empirical results prove that the protection motivation is mainly the perceived severity and perceived response-efficacy and the religiosity level, especially external religious practices has a positive relationship on the behavioral intention of the congregation implementing health protocols in face-to-face worship. These findings in this study provide an empirical contribution to the understanding of the mechanism of the relationship between protection motivation and the level of religiosity on the behavioral intention of the congregation implementing health protocols. These findings also provide a practical contribution to the management of the Catholic Church's institutions to provide protection and a sense of security for its members while worshiping.

Kata Kunci : Motivasi Perlindungan, Tingkat Religiositas, Niat Berperilaku jemaat, Protokol Kesehatan, Pandemi COVID-19, Manajemen Gereja, Protection Motivation, Religiosity Level, Congregational Behavior Intention, Health Protocol, COVID-19 Pandemic, Church Managemen