TINGKAT KEJADIAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA SAPI POTONG BETINA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG, PROVINSI JAWA TIMUR

SONYA DWIKITA WIDYAWATI, drh. Sri Gustari, M.P.

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur yang masyarakatnya masih banyak memelihara ternak sapi potong secara tradisional dan potensial untuk memenuhi kebutuhan daging sapi sebagai sumber protein hewani. Peternakan tradisional masih menemukan banyak kendala, salah satunya mengenai pengetahuan manajemen beternak yang baik, sehingga produktivitas sapi menjadi rendah. Gangguan reproduksi adalah salah satu faktor yang menghambat produktivitas ternak sapi potong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian gangguan reproduksi pada sapi potong betina di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 5.817 ekor sapi potong betina dari peternakan tradisional milik masyarakat. Data diperoleh dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, yang meliputi data populasi dan data gangguan reproduksi sapi potong betina tahun 2017. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejadian gangguan reproduksi pada sapi betina di Kabupaten Tulungagung adalah 27,32%. Bentuk gangguan reproduksi dari yang tertinggi ke terendah, yaitu silent heat (15.3%), hipofungsi ovari (7.67%), endometritis (2.46%), sistik ovari (1.22%), korpus luteum persisten (0.58%), vaginitis (0.069%), dan mumifikasi fetus (0.017%).

Tulungagung Regency is one of the several regencies in East Java province that there is people still raise beef cattle traditionally and have the potential to meet the needs of beef as a source of animal protein. Traditional farms still encounter many obstacles, one of which is the knowledge of good livestock management, so that the productivity of cattle is low. Reproductive disorders are one of the factors that hinder the productivity of beef cattle. This study aims to determine the incidence rate of reproductive disorders in female beef cattle in Tulungagung Regency, East Java Province. The material used in this study was 5,817 head of beef cattle from traditional community-owned farms. Data obtained from the Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung Regency, which includes data on female beef cattle population and reproductive disorders in 2017. The data were analyzed descriptively. The results showed that the incidence rate of reproductive disorders in female cattle in Tulungagung Regency was 27.32%. Type of reproductive disorders from highest to lowest, namely silent heat (15.3%), ovarian hypofunction (7.67%), endometritis (2.46%), ovarian cyst (1.22%), persistent corpus luteum (0.58%), vaginitis (0.069%), and fetal mummification (0.017%).

Kata Kunci : sapi potong, gangguan reproduksi, Kabupaten Tulungagung