Laporkan Masalah

Respons Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine max. (L) Merr.) terhadap Pemberian Pupuk Kompos Gulma

PITHA PUTRI YANI, Ir. Rohlan Rogomulyo, M.P.

2021 | Skripsi | S1 AGRONOMI

Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) sebagai tanaman pangan utama di Indonesia setelah padi dan jagung memiliki produktivitas yang tergolong rendah. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan benih varietas unggul dan pemupukan dengan pupuk organik. Gulma dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik kompos karena biomassanya yang tinggi, sehingga dapat menjadi salah satu cara pengendalian gulma yang lebih efektif dan bermanfaat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons tiga varietas kedelai terhadap pemupukan kompos gulma, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Desember 2020 di Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan Wilayah V, Turi, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial 3 x 4, dengan tiga blok sebagai ulangan. Varietas kedelai yang digunakan terdiri dari tiga taraf yaitu Grobogan; Dena 2; dan Devon 1. Setiap varietas diberi perlakuan macam kompos gulma yang terdiri dari empat taraf yaitu tanpa pemupukan sebagai kontrol; kompos gulma daun lebar; kompos gulma rumputan; dan kompos gulma tekian. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan HSD Tukey pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara varietas dan pemberian macam kompos gulma. Penggunaan varietas Dena 2 dan Devon 1 menunjukan pertumbuhan dan hasil yang lebih tinggi dibandingkan varietas Grobogan. Pemberian kompos gulma daun lebar meningkatkan hasil tertinggi yaitu sebesar 113,3% atau sebesar 10,735 gram lebih tinggi dibandingkan kontrol. Namun pemberian kompos gulma rumputan maupun tekian masih dapat meningkatkan hasil produksi kedelai.

Soybean (Glycine max (L.) Merr.) as the main food crop in Indonesia after rice and maize, has relatively low productivity. The solution is by using superior varieties and fertilizing with organic fertilizers. Weeds can be used as compost because of their high biomass, so it can be a more effective and useful way of controlling weeds. This study aims to determine the response of three soybean varieties after the application of weed compost and the interaction on the growth and yield of soybean. This research was conducted in July - December 2020, in Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan Wilayah V, Turi, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta. This research used a 3 x 4 factorial of completely randomized block design, with three blocks as replications. The first factor was three varieties of soybeans, which were Grobogan; Dena 2; and Devon 1, the second factor was the application fertilizer of weed compost, which were without fertilizer namely control; broadleaf weed compost; grasses weed compost; and sedges weed compost. The research data were analyzed with analysis of variance (ANOVA) with a confidence level of 95% and further tested by Tukey's HSD with a confidence level of 95%. The results showed that there were no interactions between the soybean varieties and the application of weed compost. Dena 2 and Devon 1 varieties showed higher growth and yields than Grobogan varieties. The application of broadleaf weed compost was able to increase the highest yield, which was 113,3% or 10,735 grams higher than the control. However, providing grass or sedges weed compost could still increase soybean production

Kata Kunci : Kedelai, varietas, pupuk organik, kompos gulma

  1. S1-2021-398701-abstract.pdf  
  2. S1-2021-398701-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-398701-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-398701-title.pdf