Laporkan Masalah

Pergerakan Women's March dalam Memperjuangkan Pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (Studi Kasus Women's March Yogyakarta)

MUTHIA NABILA B, Muhadjir Darwin, Prof., Dr.

2021 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Women's March Yogyakarta merupakan sebuah gerakan sosial yang bertempat di Kota Yogyakarta. Sebagai sebuah gerakan sosial, Women's March Yogyakarta menjadi kendaraan bagi masyarakat untuk memperjuangkan berbagai isu, salah satunya adalah isu perihal Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang hingga penelitian ini dilakukan, belum disahkan. RUU PKS muncul sebagai payung hukum bagi masalah kekerasan seksual yang ada di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan untuk memberikan gambaran jelas mengenai Women's March Yogyakarta sebagai sebuah gerakan sosial, memperjuangkan berbagai isu yang ada di tengah-tengah masyarakat, dengan berfokus pada isu gender, seperti pengesahan RUU PKS. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan data yang didapatkan dari wawancara juga dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data yang ada, kemudian menyajikan data tersebut, dan menarik kesimpulan. Analisis sendiri akan dilakukan berdasarkan teori gerakan sosial. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Women's March Yogyakarta memiliki dua cara untuk memperjuangkan berbagai isu yang mereka bawa, yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat Yogyakarta secara luas dan membentuk koalisi dengan harapan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap isu yang Women's March Yogyakarta bawa, terutama perihal isu gender. Mobilisasi opini publik dengan edukasi masyarakat dianggap menjadi cara yang tepat oleh gerakan ini dan membangun koalisi dinilai mampu membentuk kekuatan yang lebih besar dalam memperjuangkan kebijakan, salah satunya perihal pengesahan RUU PKS.

Women's March Yogyakarta is a social movement located in Yogyakarta. As a social movement, Women's March Yogyakarta is a tool for the community to fight for various issues, one of which is the issue of the Draft Law on the Elimination of Sexual Violence (RUU PKS), which until this research was conducted, had not been ratified. RUU PKS emerged as a legal protection for the problem of sexual violence in Indonesia. This research was conducted to provide a clear picture of the Women's March Yogyakarta as a social movement, fighting for various issues that exist in the midst of society, by focusing on gender issues, such as the ratification of RUU PKS. The research was conducted using qualitative methods with data obtained from interviews as well as documentation. Data analysis was carried out by reducing existing data, then presenting the data, and drawing conclusions. The analysis itself will be carried out based on social movement theory. The results of this study state that the Women's March Yogyakarta has two ways to fight for the various issues they carry, namely providing education to the people of Yogyakarta at large and forming a coalition in the hope of increasing public awareness of the issues that the Women's March Yogyakarta brings, especially regarding gender issues. The mobilization of public opinion with public education is considered the right way by this movement and building coalitions is considered able to form a greater force in fighting for policy, one of which is about the ratification of RUU PKS.

Kata Kunci : Gerakan Sosial, Women's March Yogyakarta, RUU PKS

  1. S1-2021-414867-abstract.pdf  
  2. S1-2021-414867-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-414867-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-414867-title.pdf