Laporkan Masalah

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI MENTIMUN (Cucumis sativus L.) MELALUI PEMBERIAN PAKLOBUTRAZOL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN AIR

RATIH HARTONO PUTRI, Dr. Ir. Aziz Purwantoro ; Valentina Dwi Suci Handayani, S.P., M.Sc., Ph.D

2021 | Tesis | MAGISTER AGRONOMI

Tanaman mentimun memiliki bunga jantan lebih banyak dibandingkan bunga betina. Rendahnya bunga betina dapat menjadi penyebab rendahnya produksi mentimun. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah bunga betina adalah dengan pemberian paklobutrazol dan menginduksi kekeringan dengan pengaturan frekuensi penyiraman air. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menurunkan bunga jantan dan meningkatkan bunga betina tanaman mentimun sehingga dapat meningkatkan produksi. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi paklobutrazol yang terdiri dari empat taraf: 0 (kontrol), 0,187 mL L-1, 0,375 mL L-1, 0,562 mL L-1 dan faktor kedua adalah frekuensi penyiraman air yang terdiri dari 3 taraf: penyiraman 1 hari sekali, 2 hari sekali dan 3 hari sekali. Variable yang diamati berupa kondisi iklim mikro, kadar lengas tanah sebelum dan sesudah penyiraman, karakter hasil tanaman, karakter biokimia dan fisiologis, dan karakter pertumbuhan tanaman mentimun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis varians (ANOVA). Jika terdapat beda nyata kemudian diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf =5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara konsentrasi paclobutrazol dan frekuensi penyiraman terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, kehijauan daun, kandungan klorofil dan umur berbunga tanaman mentimun. Pemberian konsentrasi paklobutrazol 0,375 ml L-1 dapat menurunkan jumlah bunga jantan, meningkatkan jumlah bunga betina namun produktivitas mentimun memberikan hasil yang sama dengan kontrol pada beberapa frekuensi penyiraman.

Cucumber plants have more male flowers than female flowers. Low female flowers can be the cause of low cucumber production. The efforts that can be made to increase the number of female flowers are by giving paclobutrazol and induces dryness by adjusting the frequency of watering. The study aimed to reduce male flowers and increase female flowers of cucumber plants so as to increase production. The experiment was arranged in factorial Randomized Complete Block Design (RCBD). The first factor was the concentration of paclobutrazol consisting of four levels: 0 (control), 0.187 mL L-1, 0.375 mL L-1 and 0.562 mL L-1. Meanwhile, the second factor was the frequency of watering consisting of three levels: once a day, once every two days, and once every three days. The observed variables were micro-climate conditions, soil moisture content before and after watering, plant yield characters, biochemical and physiological characters and growth characters of cucumber plants. The observed data were analyzed with the analysis of variance (ANOVA) and followed with Duncan Multiple Range Test (DMRT) at level = 5%. The results showed that there was an interaction between the concentrations of paclobutrazol and watering frequencies on plant hight, number of leaves, leaf area, greenish leaves, chlorophyll content and flowering age. The concentration of 0.375 mL L-1 decreased male flowers, increased female flowers however productivity of the cucumber plants gave the same results as the control at various watering frequency.

Kata Kunci : Mentimun, paklobutrazol, frekuensi penyiraman, bunga jantan, bunga betina

  1. S2-2021-448840- abstract.pdf  
  2. S2-2021-448840- bibliography.pdf  
  3. S2-2021-448840- tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-448840- title.pdf