Laporkan Masalah

Profil Gangguan Reproduksi Berdasarkan Umur pada Sapi Potong Betina di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah

NINIK RAHAYU, drh. Agung Budiyanto, MP., Ph.D.

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil gangguan reproduksi berdasarkan umur pada sapi potong betina di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 980 ekor sapi potong betina dari peternakan tradisional milik masyarakat. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Wonogiri. Data yang dikumpulkan meliputi data umur dan kejadian gangguan reproduksi. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan diperoleh jenis gangguan reproduksi pada sapi potong dalam penelitian ini adalah hipofungsi ovarium, birahi tenang, endometritis, korpus luteum persisten, kista ovarium, retensi plasenta, dan kawin berulang. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kejadian gangguan reproduksi paling tinggi adalah birahi tenang (57,26%) pada sapi berumur 2-4 tahun, hipofungsi ovarium (62,55%) pada sapi berumur 4,5-6 tahun, hipofungsi ovarium (59,00%) pada sapi berumur 6,5-8 tahun, dan birahi tenang (40,00%) pada sapi berumur lebih dari delapan tahun. Setiap kelompok umur sapi mengalami kejadian gangguan reproduksi sehingga peternak harus lebih memerhatikan manajemen pemeliharaan sapi potong betina di Kabupaten Wonogiri.

The present reseach aims to study the profile of reproductive disorders based on the age of female beef cattle in Wonogiri Regency, Central Java Province. This study used 980 beef cattle from traditional community farms. The study was conducted by collecting secondary data from the Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Wonogiri. The data collected included data on age and incidence of reproductive disorders. Data were analyzed descriptively. The observation obtained that the types of reproductive disorders in beef cattle in this study were ovarian hypofuction, silent heat, endometritis, corpus luteum persistent, ovarian cyst, retained placenta, and repeat breeding. The results of the analysis showed that the highest incidence of reproductive disorders was silent heat (57.26%) in 2-4 years old cattle, ovarian hypofunction (62.55%) in 4.5-6 years old cattle, ovarian hypofunction (59.00%) in 6.5-8 years old cattle, and silent heat (40,00%) in more than eight years old cattle. Each age group of cows has reproductive disorders so farmers must pay more attention to the management of female beef cattle in Wonogiri Regency.

Kata Kunci : Sapi Potong, Umur, Gangguan Reproduksi, Kabupaten Wonogiri

  1. S1-2021-414509-abstract.pdf  
  2. S1-2021-414509-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-414509-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-414509-title.pdf