Dinamika Permukaan Laut Zona Potensi Penangkapan Ikan Kembung di Selat Makassar
ROSA SANDRA BELINDA PURBA, Dr. rer.nat. Riza Yuliratno Setiawan, S.Kel., M.Sc.
2021 | Skripsi | S1 MANAJEMEN SUMBERDAYA AKUATIKIkan kembung merupakan salah satu jenis ikan pelagis yang melimpah dan bernilai ekonomi penting bagi Indonesia. Tingkat permintaan ikan kembung yang terus meningkat menyebabkan aktivitas penangkapan ikan kembung ikut meningkat. Pemanfaatan teknologi pengindraan jauh dapat memudahkan nelayan untuk menentukan zona potensi penangkapan ikan kembung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik permukaan laut zona potensi penangkapan ikan kembung di Selat Makassar dengan menganalisis data satelit konsentrasi klorofil-a, suhu permukaan laut (SPL), dan kecepatan angin dari tahun 2003- 2018. Data tangkapan ikan kembung periode 2015-2019 juga dianalisis pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan jumlah tangkapan ikan kembung maksimum diperoleh pada periode Maret-Mei dan September-Oktober. Pada periode Maret-Mei lokasi penangkapan kembung memiliki karakteristik konsentrasi klorofil-a < 1 mgm-3, SPL 29-30 °C, dan kecepatan angin < 6 ms-1. Sedangkan pada periode September-Oktober lokasi penangkapan kembung memiliki karakteristik konsentrasi klorofil-a < 0,5 mgm-3, SPL 28-29 °C, dan kecepatan angin 5-7 ms-1. Lokasi penangkapan ikan kembung tidak ditemukan di daerah upwelling. Hal ini diduga ikan kembung tidak menyukai perairan dengan karakteristik konsentrasi klorofil-a > 1 mgm-3, SPL < 28 °C, dan kecepatan angin > 7 ms-1.
Mackerel (Rastrelliger sp.) is a type of pelagic fish that is abundant and has important economic value for Indonesia. The level of demand for mackerel, which continues to increase, has led to an increase in fishing activity of mackerel. Determination of potential fishing zone for fishermen can be conducted using remote sensing technology. The main objective of this study was to determine the characteristics of sea surface of mackerel potential fishing zone in Makassar Strait by analyzing satellite data of chlorophyll-a concentration, sea surface temperature (SST), and wind speed from 2003-2018. The mackerel catch data of 2015-2019 was also analyzed in this study. The results showed that the maximum catch of mackerel was obtained during the periods of March-May and September-October. Sea surface characteristics of the mackerel fishing zone during MarchMay show chlorophyll-a concentration < 1 mgm-3, SST 29-30 °C, and wind speed < 6 ms-1. During September-October, sea surface characteristics of mackerel fishing zone demonstrate chlorophyll-a concentration < 0,5 mgm-3, SST 28-29 °C, and wind speed 5-7 ms-1. The fishing zone of mackerel was not found in the upwelling region. It is suspected that mackerels do not like waters with the characteristic of chlorophyll-a concentration > 1 mgm-3, SST < 28 °C, and wind speed > 7 ms-1.
Kata Kunci : ikan kembung (Rastrelliger sp.), klorofil-a, Selat Makassar, suhu permukaan laut, ZPPI