EFEKTIVITAS REZIM KOMISI SUNGAI MEKONG DALAM TATA KELOLA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: STUDI KASUS INITIATIVE ON SUSTAINABLE HYDROPOWER

FADILAH RAHMA NUR R, Dr. Randy Wirasta Nandyatama

2021 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas rezim Komisi Sungai dalam mengatasi isu berkelanjutan pada proyek Pembangunan Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Mekong. Dengan berfokus pada dua kasus pembangunan PLTA yaitu proyek Bendungan Xayaburi dan Bendungan Xe-Namnoy, penelitian ini berusaha menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan implementasi program Initiative on Sustainable Hydropower (ISH) serta peran rezim dalam menjalankan misi dan fungsinya di kawasan. Pembangunan PLTA yang meningkat tajam dalam beberapa dekade terakhir telah berdampak pada krisis di kawasan seperti ancaman keamanan air, lingkungan, dan juga sosial akibat pembangunan yang tidak terkoordinasi, mengisyaratkan problematika terhadap efektivitas rezim Komisi Sungai Mekong dalam menjaga tata kelola pembangunan berkelanjutan. Faktor-faktor ketidakefektifan rezim Komisi Sungai Mekong dijabarkan dengan menggunakan konsep efektivitas rezim dari Underdall melalui variabel dependen, variabel independen, serta variabel intervening. Faktor kegagalan rezim berasal dari variabel kerumitan masalah yang tinggi atau malign dan kapasitas penyelesaian rezim yang rendah, distribusi kekuasaan yang tidak seimbang, disertai dengan rendahnya indikator skill dan energy akibat kurangnya peran sentral komunitas epistemik dalam rezim. Kasus Bendungan Xayaburi dan Xe-Namnoy menunjukkan proses PNPCA dalam program ISH tidak cukup efektif, karena tidak adanya realisasi perubahan dan implementasi mitigasi dalam mengatasi isu keberlanjutan di kawasan. Sehingga technical optimum dan behavioral change untuk mencapai tujuan rezim dan program ISH tidak tercapai. Pada akhirnya, faktor-faktor tersebut berkontribusi pada kegagalan rezim Komisi Sungai Mekong dalam melakukan mitigasi serta tata kelola pembangunan berkelanjutan proyek PLTA terhadap dua kasus Bendungan Xe-Namnoy dan Xayaburi di Sungai Mekong di kawasan.

This study aims to evaluate the effectiveness of the Mekong River Commission regime on the sustainable issues of the hydropower development project at the Mekong River. By focusing on two cases of hydropower development, namely the Xayaburi Dam and Xe-Namnoy Dam projects, this study seeks to analyze the factors that contribute to the failure of the implementation of the Initiative on Sustainable Hydropower (ISH) program and the role of the regime in carrying out its mission and functions in the region. The development of hydropower plants has increased rapidly in the last few decades, caused a devastating impact in the region such as the threat to water security, environmental and social sector due to the uncoordinated development, which signals the problem of the effectiveness of the Mekong River Commission regime in maintaining sustainable development governance. The factors of the ineffectiveness of the Mekong River Commission regime are described using the concept of regime effectiveness by Underdall through dependent, independent, and intervening variables. The factors of the failure of the regime come from the malignancy of the problem and the low problem-solving capacity by the regime, the uneven power distribution of the riparian countries, as well as the poor skill and energy due to the lack of the role for the epistemic community in the regime. The Xayaburi and Xe-Namnoy Dam cases showed that PNPCA process of the ISH program is not effective, since there is no concrete implementation toward the mitigation effort in addressing the sustainability issues in the region. Therefore, the technical optimum and behavioral change to achieve the objectives of the program are not achieved. In the end, these factors contributed to the failure of the Mekong River Commission regime to mitigate and manage the sustainable development of the hydropower project based on the two cases of the Xe-Namnoy and Xayaburi Dam at the Mekong River.

Kata Kunci : Efektivitas rezim, pembangunan berkelanjutan, PLTA, MRC, Sungai Mekong