Perbandingan Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Usia di Kabupaten Sleman
SHARQI MUHAMMAD ASH-SHIDDIQI, dr. Dyah Wulan Anggrahini, Ph.D, Sp.JP(K); dr. Anggoro Budi Hartopo, Sp.PD., M.Sc., Sp.JP., Ph.D
2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar Belakang: Beban penyakit jantung koroner (PJK) sangat tinggi baik secara global maupun di Indonesia karena PJK menyebabkan banyak kematian dan disabilitas. Prevalensi PJK ditemukan tiga kali lebih tinggi pada usia 50-54 tahun dibandingkan usia 40-44 tahun. Perbedaan prevalensi tersebut mungkin dipengaruhi oleh perbedaan faktor risiko PJK akibat proses penuaan. Tujuan: Mengetahui perbedaan proporsi faktor risiko PJK pada pasien PJK usia muda dibandingkan dengan usia tua di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode potong lintang menggunakan data sekunder dari HDSS (Health Demographic and Surveillance System) Sleman. Responden dibagi menjadi dua kelompok usia, yaitu usia muda (<60 tahun) dan usia tua (>60 tahun). Kemudian, proporsi faktor risiko (strok, hipertensi, diabetes mellitus, merokok, frekuensi makan makanan berisiko, jenis kelamin, jumah faktor risiko) antara kedua kelompok dibandingkan. Hasil: Jumlah responden yang diinklusi adalah sebanyak 232 orang, 121 pada kelompok usia muda dan 111 pada kelompok usia tua. Pada kelompok usia tua, ditemukan lebih banyak responden dengan lebih dari satu faktor risiko dan riwayat hipertensi dibandingkan kelompok usia muda. Pada faktor risiko lainnya, tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Kesimpulan: Kelompok usia tua ditemukan lebih banyak mengalami hipertensi dan lebih dari satu faktor risiko. Oleh karena itu, pada upaya pengendalian PJK, kedua hal tersebut perlu diperhatikan.
Background: The burden of coronary heart disease (CHD) is very high worldwide and in Indonesia. CHD is the cause of a large amount of death and disability. CHD is found to be three times more prevalent in ages 50-54 years old than in ages 40-44 years old. This difference could be attributed to the difference of risk factors related to aging. Objective: To determine the difference in proportion of risk factors between young CHD patients and old CHD patients in Sleman District, Special Region of Yogyakarta. Method: This cross sectional study is done using secondary data from Health Demographic and Surveillance System (HDSS) Sleman. Respondents are split into two groups, that is young age (<60 years old) and old age (>60 years old). The proportion of risk factors are then compared. Risk factors that are assessed consists of stroke, hypertension, diabetes mellitus, smoking, diet, gender, and number of risk factors. Results: 232 respondents were included in this study, 121 people in the young age group and 111 people in the old age group. The old ag group was found to have a higher proportion of multiple risk factors and hypertension. There was no significant difference in proportion for the other risk factors. Conclusion: Old age was assosciated with a higher proportion of hypertnsion and multiple risk factors. These risk factors should be considered in efforts to control CHD.
Kata Kunci : penyakit jantung koroner, usia, faktor risiko