Laporkan Masalah

Kontestasi Surat Kabar Perempuan Minangkabau pada Awal Abad XX, Soenting Melajoe dan Soeara Perempoean

KATRIN KRISNAWATI, Dr. Mutiah Amini, M.Hum.

2021 | Skripsi | S1 SEJARAH

Penelitian ini dilakukan untuk melihat persaingan di antara dua surat kabar perempuan Minangkabau pada awal abad XX, yaitu Soenting Melajoe dan Soeara Perempoean. Kemunculan kedua surat kabar ini cukup menarik atensi masyarakat Minangkabau yang pada saat itu terbagi ke dalam dua kubu, Kaum Adat dan Kaum Muda. Oleh karena itu, akan sangat menarik untuk membedah dinamika kontestasi dua surat kabar tersebut serta isu-isu yang diangkat dalam "perang pena" ini. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode sejarah dengan membedah setiap artikel yang berkaitan dengan kontestasi sebagai sumber primer. Tidak hanya itu, penelitian ini juga berusaha untuk mengaitkan kontestasi yang terjadi dengan realitas historis mengenai keadaan perempuan di Minangkabau. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya kesadaran lebih pada masyarakat Minangkabau sejak awal abad XX akan kemajuan kaum perempuan. Selain itu, dinamika kontestasi di antara dua surat kabar feminis generasi awal ini dapat dikaitkan sebagai bagian dalam narasi sejarah perempuan.

This research was done in order to see the dispute between two women newspapers in the beginning of 20th century Minangkabau, Soenting Melajoe and Soeara Perempoean. The emergence of these two newspapers attracted the attention of the Minangkabau society whom at that time was divided into two fractions, The Adat and The Muda. Therefore, it would be interesting to see the contestation dynamics between the two newspapers and the issues discussed in the newspaper debate ("perang pena"). This research was done with historical with historical method by analyzing the newspaper articles related to the dispute as the primary source. This research also aimed to connect the contestation with historical reality in relation to the women's condition in Minangkabau. This research shows that awareness arose from the Minangkabau society at the beginning of 20th century in regards to the women's progress. In addition, the contestation dynamics between the two early feminist newspapers can be seen as part of history of women's emancipation.

Kata Kunci : Minangkabau, perang pena, surat kabar perempuan

  1. S1-2021-399567-bibliography.pdf  
  2. S1-2021-399567-tableofcontent.pdf  
  3. S1-2021-399567-title.pdf  
  4. S1-2021-3996567-abstract.pdf