Laporkan Masalah

Gambaran Membrana Mukosa Anjing yang Dianestesi dan Dibuat Perdarahan 10%, 20%, dan 30%

RIFKA ANNISA, drh. Setyo Budhi, M.P.

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Perdarahan merupakan peristiwa yang sering terjadi pada hewan kesayangan. Perdarahan akan menimbulkan berbagai permasalahan seperti suhu ekstremitas menurun, membrana mukosa pucat, tachycardia, hyperdynamic pulse, dan shock hipovolemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala klinis yang tampak pada anjing yang mengalami perdarahan 10%, 20%, dan 30%, sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan. Penelitian menggunakan enam ekor anjing yang dibagi menjadi tiga kelompok. Anjing A1 dan A2 merupakan kelompok I yang dibuat perdarahan 10%. Anjing A3 dan A4 merupakan kelompok II yang dibuat perdarahan 20%. Anjing A5 dan A6 merupakan kelompok III yang dibuat perdarahan 30%. Sebelumnya anjing tersebut diinjeksi premedikasi atropine dosis 0,04 mg/kg BB secara subcutan, kemudian diinjeksi anestesi larutan kombinasi ketamin HCl (dosis 10 mg/kg BB) dan xylazin HCl (dosis 1 mg/kg BB) secara intramuscular. Setelah teranestesi anjing diambil darahnya melalui vena cepalicha. Anjing tersebut selanjutnya diamati dan didokumentasikan perubahan gejala klinis yang tampak setiap 10 menit selama 100 menit. Pengamatan dilakukan pada membrana mukosa konjungtiva, gingiva, vulva, dan lidah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan warna pada membrana mukosa anjing perdarahan 10%, 20%, dan 30%. Gejala klinis yang tampak pada membrana mukosa anjing perdarahan 10% adalah mukosa tetap berwarna merah muda dan tidak tampak perubahan, anjing perdarahan 20% gejala klinis muncul pada menit ke-80, mukosa tampak pucat dan lidah mulai mengkerut, anjing dengan perdarahan 30% gejala klinis muncul pada menit ke-60, mukosa sangat pucat dan lidah pucat mengkerut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan tingkat kepucatan warna membrana mukosa sebanding dengan total volume darah yang hilang dan waktu setelah perdarahan.

17/412451/KH/09347 Bleeding is an event that often occurs in pets. Bleeding will cause various problems such as decreased limb temperature, pale mucosal membrane, tachycardia, hyperdynamic pulse, and hypovolemic shock. This study aims to determine the clinical symptoms seen in dogs that bleed 10%, 20%, and 30%, so that appropriate treatment can be given. The study used six dogs which were divided into three groups. Dogs A1 and A2 were group I which made 10% bleeding. Dogs A3 and A4 were group II which made 20% bleeding. Dogs A5 and A6 were group III which made 30% bleeding. Previously, the dog was injected with atropine premedication at a dose of 0.04 mg / kg BW subcutaneously, then the anesthetic solution was injected with a combination of ketamine HCl (dose 10 mg / kg BW) and xylazin HCl (dose 1 mg / kg BW) intramuscularly. After the dog is anesthetized, the blood is drawn through the cepalicha vein. The dog was then observed and documented changes in clinical symptoms that appeared every 10 minutes for 100 minutes. Observations were made on the mucosal membranes of the conjunctiva, gingiva, vulva, and tongue. The results showed that there was a change in the color of the dog mucosal membrane bleeding 10%, 20%, and 30%. Clinical symptoms that appear in 10% bleeding dogs are the mucosa remains pink and there is no visible change, bleeding dogs 20% clinical symptoms appear at 80 minutes, the mucosa looks pale and the tongue begins to wrinkle, dogs with bleeding 30% clinical symptoms appear at 60 minute, the mucosa is very pale and the pale tongue is wrinkled. The conclusion of this research is the difference of the mucosal membrane paleness was proportional to the total volume of blood lost and the time after bleeding.

Kata Kunci : Perdarahan, gejala klinis, membrana mukosa

  1. S1-2021-412451-abstract.pdf  
  2. S1-2021-412451-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-412451-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-412451-title.pdf