Laporkan Masalah

Penyusunan Prioritas Tanaman Palawija berdasarkan Analisis Rantai Nilai di Kabupaten Gunungkidul

M GHIFARY ROMZI Z, Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE; Ir. Suharno, M.Eng., M.Eng.Sc.

2021 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Gunungkidul merupakan daerah penghasil tanaman palawija di Daerah Istimewa Yogyakarta. Rerata pertumbuhan produktivitas palawija yang meningkat dari tahun 2012-2016 sebesar 3,6% menunjukkan bahwa kabupaten ini memiliki potensi produksi palawija yang cukup baik. Peran pelaku usaha perlu diidentifikasi untuk dapat mengetahui potensi perbaikan dari rantai komoditas palawija. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas serta margin dari setiap pelaku usaha, untuk kemudian menyusun prioritas tanam palawija berdasarkan keuntungan dan aktivitas rantai. Penelitian ini mengidentifikasi skema rantai pasok palawija yang ada di Kabupaten Gunungkidul, kemudian menghitung biaya yang dibutuhkan oleh setiap pelaku usaha rantai dengan margin pemasaran. Aktivitas inti dari setiap pelaku usaha juga diidentifikasi alurnya untuk kemudian disusun dalam value stream mapping untuk memudahkan visualisasi dari aktivitas rantai. Selanjutnya dilakukan perbandingan pada setiap skema untuk dapat ditemukan margin tertinggi dari setiap komoditas untuk dikomparasikan dengan komoditas lainnya. Prioritas tanam kemudian disusun berdasarkan margin keuntungan serta aktivitas dilakukan dalam proses penambahan nilai. Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 4 skema rantai nilai untuk komoditas jagung dan ubi kayu, serta 3 skema rantai nilai pada komoditas kacang tanah. Prioritas tanam berdasarkan keuntungan pada MT I adalah padi, jagung, ubi kayu, dan kacang tanah; MT II jagung, ubi kayu, dan kacang tanah; dan MT III ubi kayu dan kacang tanah.

Gunungkidul is one of palawija producer in Special District of Yogyakarta. The increase of average palawija productivity growth in 2012-2016 for 3.6% shows that the district has potential for palawija production. All stakeholders need to be identified to find improvement potential for palawija commodity chain. This study aims to identify activities and margin from each stakeholder to further arrange priorities to crop palawija by its profit and chain activity. This study identifies palawija supply chain scheme in Gunungkidul District, then calculate required cost from each stakeholder by marketing margin. The core activity is also identified and further plotted in value stream mapping to ease chain activity visualization. Afterwards, all schemes are compared to find the highest margin from the commodities to further compared with another commodities. Crop priority is then arranged by profit margin and value-added activities. Based on identification result, there are 4 value chain schemes in corn and cassava, while 3 value chain schemes in peanut. Crop priority arrangement based on profit is for growing season 1 paddy, corn, cassava, and peanut; growing season 2 corn, cassava, and peanut; and growing season 3 cassava and peanut.

Kata Kunci : palawija, margin pemasaran, rantai nilai, value stream mapping, rantai pasok, Gunungkidul.

  1. S1-2021-400469-abstract.pdf  
  2. S1-2021-400469-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-400469-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-400469-title.pdf