DETEKSI MUTASI GEN Beta-laktam-CTX-M PADA Escherichia coli RESISTEN ANTIBIOTIK GOLONGAN PENISILIN BERDASARKAN KARAKTER MOLEKULAR

ANGGIRESTI KINASIH, Dr. Endah Retnaningrum, S. Si., M. Eng dan drh. Dyah Ayu Widiasih, Ph.D.

2021 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Antibiotik beta laktam sangat sering digunakan terutama di peternakan unggas seperti ayam sehingga meningkatkan resiko resistensi. Escherichia coli adalah bakteri dalam saluran pencernaan organisme dan pada dasarnya non-patogen. Perbedaan genotipik antara Escherichia coli yang resisten dan yang tidak tahan antibiotik disebabkan oleh mutasi gen. Mutasi gen dalam urutan nukleotida ke-240, membuat varian gen Beta-laktamase baru, yaitu CTX-M-15 dan CT-X-M-3, yang lebih resisten terhadap penisilin. Fenotipik Escherichia coli ESBL dapat dideteksi melalui pertumbuhan koloni pada media mengandung antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan fenotipik antara Escherichia coli ESBL dan non-ESBL, serta untuk mendeteksi Beta-laktam-CTX-M pada Escherichia coli ESBL. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat Escherichia coli dari sampel daging ayam broiler di Pasar Tradisional Demangan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah isolasi dan identifikasi Escherichia coli, deteksi fenotipik Escherichia coli, karakterisasi fenotipik Escherichia coli ESBL dan non-ESBL, deteksi genotipik Escherichia coli ESBL, dan analisis data. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan fenotipik antara isolat Escherichia coli ESBL dan non-ESBL. Isolat Escherichia coli ESBL yang ditemukan memiliki gen pengkode Beta-laktam-CTX-M+TEM. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa frekuensi kontaminasi Escherichia coli pada daging ayam broiler Pasar Tradisional Demangan adalah 60%. Frekuensi Escherichia coli ESBL pada daging ayam broiler Pasar Tradisional Demangan adalah 22%. Karakter fenotipik Escherichia coli ESBL adalah membentuk key hole effect pada uji DDST.

Beta-lactam antibiotics are very often used, especially in poultry such as chickens and increase the risk of resistance. Escherichia coli is a bacteria in the digestive tract of organisms and is basically non-patogenic. The genotypic differences between Escherichia coli ESBL and non-ESBL are caused by gene mutations. A gene mutation in the 240th nucleotide sequence, makes new Beta-lactamase gene variants, namely CTX-M-15 and CT-X-M-3, which are more resistant to penicillin. The phenotype of resistant Escherichia coli can be detected through colony growth on antibiotic-containing media. The purpose of this study was to analyze the phenotypic differences between Escherichia coli ESBL and non-ESBL, and to detect Beta-laktam-CTX-M in Escherichia coli ESBL. The main ingredient used in this research is Escherichia coli isolat from chicken meat in traditional markets. The methods of this research are isolation and identification of Escherichia coli, detection of Escherichia coli phenotypes, characterization of phenotypes of Escherichia coli ESBL and non-ESBL, detection of Escherichia coli ESBL genotypes, and data analysis. The results showed that there were differences in the phenotypic between Escherichia coli ESBL and non-ESBL. A resistant Escherichia coli isolat was found to have the gene encoding Beta-laktam-CTX-M + TEM. Based on this research, it can be concluded that the frequency of Escherichia coli contamination in broiler chicken in the Demangan Traditional Market is 60%. The frequency of Escherichia coli ESBL in broiler chicken at the Traditional Market of Demangan is 22%. The phenotype characteristic of Escherichia coli ESBL is to form a key hole effect in the DDST test. Keywords: �²-lactamase, phenotype, genotype, penicillin, resistance

Kata Kunci : Kata Kunci : Beta-laktamase, Fenotipik, Genotipik, Penisilin, ESBL