Laporkan Masalah

The Influence of Global Maritime Fulcrum Vision towards Indonesia's Ministry of Foreign Affairs' Efforts in Dealing with Maritime Security Issues

SAHISNU WANDITADIVA, Dr. Riza Noer Arfani, M.A.

2021 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Visi PMD milik Jokowi sempat santer digaungkan di seluruh penjuru negeri. Visi ini digadang-gadang sebagai jawaban untuk kemaritiman Indonesia yang sudah lama ditinggalkan. Dengan tujuan menjadi pusat dari segala aktivitas maritim internasional, Indonesia harus memastikan lautnya aman dari segala ancaman keamanan maritim. Kemlu RI merupakan salah satu institusi negara yang turut berperan dalam menjaga kestabilan keamanan maritim Indonesia. Dalam hal ini, adanya visi PMD diharapkan dapat mendorong diplomasi maritim Kemlu RI menjadi lebih baik. Sayangnya, dapat dikatakan bahwa tidak ada perubahan signifikan pada usaha Kemlu RI dalam menghadapi isu keamanan maritim. Dengan memanfaatkan teori Historical Institutionalism, skripsi ini berusaha mengetahui penyebab kegagalan visi PMD dalam membawa perubahan terhadap usaha Kemlu RI dalam menghadapi isu keamanan maritim. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan hasil temuan menyatakan bahwa pertama, Kemlu RI telah memiliki pola path-dependent yang sudah terbentuk sejak lama sebagai hasil dari perjuangan sejarah; kedua, visi PMD merupakan hasil dari perubahan pada strategi maritim Indonesia, yang pesat namun hanya memiliki sedikit perubahan dalam cakupan dan kedalamannya.

President Joko Widodo's GMF vision was once widely echoed throughout the country. The vision was expected to be the answer to Indonesia's long-abandoned maritime affairs. With the aim of becoming the center of international maritime activities, Indonesia must ensure its seas are safe from all maritime security threats. The Indonesian Ministry of Foreign Affairs is one of the state institutions that plays a role in maintaining the stability of Indonesia's maritime security. In this case, the adoption of the GMF vision is expected to improve Indonesia's Ministry of Foreign Affairs' maritime diplomacy. Unfortunately, it is argued that there has been no significant change within the Ministry of Foreign Affairs' efforts in dealing with maritime security issues. By utilizing the theory of Historical Institutionalism, this thesis aims to analyse the causes of the GMF vision's failure in bringing changes to Indonesia's Ministry of Foreign Affairs. The analysis uses qualitative approach with the findings stating that first, Indonesia's Ministry of Foreign Affairs had path-dependent patterns that had been long established as a result of historical struggles; second, GMF vision is a result of changes in Indonesia's maritime strategy, which are rapid yet it has minimal changes in its scope and depth.

Kata Kunci : Global Maritime Fulcrum, Indonesia's Ministry of Foreign Affairs, maritime security, maritime strategy, maritime diplomacy

  1. S1-2021-399304-abstract.pdf  
  2. S1-2021-399304-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-399304-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-399304-title.pdf