Laporkan Masalah

Analisis Gerakan Feminisme dalam Melawan Kekerasan terhadap Perempuan dengan Memanfaatkan Media Sosial Instagram

ELA PUJI HARIANI, Danang Arif Darmawan, S.Sos., M.Si

2021 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta pertumbuhan jumlah pengguna internet berdampak positif terhadap pergerakan perempuan global. Gerakan ini berupa pemberontakan feminis terhadap budaya patriarki yang menimbulkan konflik yang hingga kini belum terselesaikan. Media sosial, salah satunya Instagram, menjadi wadah sekaligus sarana gerakan feminis untuk merespon ketidakadilan yang dialami perempuan dan minoritas lainnya akibat budaya patriarki. Feminis Yogyakarta dan Women's March Yogyakarta termasuk dalam komunitas feminis dengan pola gerakan sosial baru yang mengangkat isu kesetaraan gender dengan menggunakan Instagram sebagai basis gerakannya. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gerakan komunitas feminis di media sosial dengan melihat strategi gerakan tersebut dan kontribusinya dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan pergerakan Feminis Yogyakarta dan Women's March Yogyakarta di media sosial. Dua komunitas yang diambil dapat memberikan perbandingan dalam arah gerak yang dilakukan untuk mencapai tujuan komunitas. Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan, mereduksi, dan menampilkan data kegiatan di komunitas yang berkaitan dengan upaya perlawanan kekerasan terhadap perempuan kemudian membuat interpretasi berdasarkan kajian teoritis terkait komponen gerakan sosial baru dan feminisme di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Feminis Yogyakarta dan Women's March Yogyakarta merupakan gerakan progresif dengan pola gerakan sosial baru yang berbasis media sosial. Sebagai komunitas feminis, mereka memiliki peran penting dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan. Hal tersebut dilakukan melalui upaya edukasi tentang kesetaraan gender, mendorong keberanian angkat bicara terhadap ketidakadilan yang dialami, serta berkarya dan peningkatan kapasitas melalui berbagai pelatihan. Komunitas feminis di media sosial juga berperan sebagai agen pembangunan sosial dengan pelayanan sosial yang mereka lakukan sebagai perantara memberikan informasi dalam mengakses layanan sosial. Kemudian narasi yang disampaikan dalam postingannya selalu mengarusutamakan keadilan gender. Dengan begitu, Feminis Yogyakarta dan Perempuan Yogyakarta mendorong perempuan agar sadar akan hak-haknya dan bebas dari segala bentuk penindasan patriarki berwujud kekerasan.

Development of information and communication technology (ICT) and growth the number of internet users had a positive impact on global women's movement. This movement was in the form of a feminist rebellion against a patriarchal culture which caused a conflict that has not been resolved until now. Social media, one of them is Instagram, is a place as well as a tool for the feminist movement to respond to the injustices experienced by women and other minorities due to patriarchal culture. Feminist Yogyakarta and Women's March Yogyakarta are among the feminist communities with a new social movement pattern that raises the issue of gender equality by using Instagram as the basis of their movement. So this research is aimed at analyzing the feminist community movement on social media by observing the movement's strategy, its contribution to fighting violence against women. The analysis was conducted using a qualitative descriptive method to describe the movement of Feminis Yogyakarta and Women's March Yogyakarta on social media. The two communities that are taken can provide a comparison in the direction of movement taken to achieve community goals. The step taken are with collecting, displaying and reducing data of activities in the community relating to the resistance to violence against women and then make interpretations based on theoretical studies related to the components of new social movements and feminism on social media. This research shows that Feminist Yogyakarta and Women's March Yogyakarta are progressive movements with new social movement pattern that are based on social media. As a feminist community, they have an important role in fighting violence against women. This is done through education effort on gender equality, courage to speak up about the injustices experienced, work and capacity buildiung through various trainings. Feminist communities on social media also act as agents of social development with the social services they do as intermediaries for information in accessing social service. Then the narratives that are delivered in their posts always mainstream gender justice. That way, Feminist Yogyakarta and Women's Yogyakarta encourage women to be aware of their rights and free from all forms of patriarchal oppression in the form of violence.

Kata Kunci : feminisme, gerakan sosial baru, instagram, kekerasan terhadap perempuan

  1. S1-2021-413191-abstract.pdf  
  2. S1-2021-413191-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-413191-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-413191-title.pdf