Laporkan Masalah

Evaluasi Program Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Pada remaja Putri di Kota Mataram

EKA SUCI KANTARI, Dr. dr. Emy Huriyati, M.kes ; Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., RD., MPH.,

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang : Program pemerintah dalam mencegah anemia defisiensi besi pada remaja putri adalah pemberian tablet tambah darah (TTD). Remaja putri yang mendapat TTD sebesar 76,2% yaitu terdiri dari 80,9% mendapat TTD di sekolah dan 19,1% tidak didapat dari sekolah. Sikap dan kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas program TTD. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksaan pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja Putri di SMA 5 Mataram. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Cross sectional dengan rancangan penelitian berupa survey (non-experimental). Sampel penelitian adalah remaja putri usia 15-18 tahun yang bersekolah di SMAN 5 Mataram. Dengan total sampel 159 orang. Hasil : Hasil analisis bivariat diketahui bahwa sikap dan hambatan tidak berhubungan secara statistik dengan kepatuhan dilihat dari nilai sikap p value = 0.052 dan hambatan p value 0,135. Hambatan memiliki hubungan dengan sikap dengan nilai p = 0.01. Kesimpulan : Sikap dan hambatan tidak memiliki hubungan terhadap kepatuhan pada remaja putri di SMAN 5 Mataram, sedangkan hambatan memiliki hubungan terhadap sikap pada remaja putri di SMAN 5 Mataram.

Backgrounds: The government program to prevent iron deficiency anemia in adolescent girls is to provide iron-folic acid supplementation, usually known as TTD or "Tablet Tambah Darah". The number of adolescent girls who received TTD was 76.2%, where 80.9% of them were given at school and the rest from other sources. The obedience of the adolescent girls in consuming TTD is one factor that affects the effectiveness of the TTD program. Purpose: This study aims to describe the implementation of giving iron-folic acid supplementation to adolescent girls at SMA 5 Mataram. Methods: This research was a cross-sectional study of a non-experimental design survey. The study samples were 15 to 18-year-old adolescent girls of SMAN 5 Mataram with a sample size of 159 people. Outputs: bivariate analysis showed that attitudes and obstacles were not statistically related to compliance seen from the attitude value p-value = 0.052 and resistance p-value 0.135. Barriers have a relationship with attitudes with a value of p = 0.01. Conclusions: Attitudes and obstacles have no relationship to obedience to adolescent girls at SMAN 5 Mataram, while obstacles have a relationship with attitudes towards adolescent girls at SMAN 5 Mataram.

Kata Kunci : Tablet tambah darah, sikap, kepatuhan dan hambatan. / Blood-added tablets, attitude, adherence, and obstacle.

  1. S2-2021-433463-abstract.pdf  
  2. S2-2021-433463-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-433463-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-433463-title.pdf