Laporkan Masalah

Analisis Tingkat Kesiapan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Lembaga Nazhir Wakaf dalam Pengimplementasian PSAK 112 (Akuntansi Wakaf)

MUH. YUSUF RIDWAN, Prof. Mahfud Sholihin, M.Acc., Ph.D.

2021 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Jumlah aset wakaf dan potensinya semakin besar saat ini, sehingga menuntut transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik dari lembaga Nazhir wakaf dalam mengelolanya. Hal ini menjadi dasar dibuatnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 112 (Akuntansi Wakaf) yang semestinya digunakan oleh seluruh Nazhir wakaf. Namun, karena beragamnya karakteristik Nazhir, belum tentu semua siap untuk mengimplementasikan PSAK 112. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapan lembaga wakaf di level organisasi dan individu bagian akuntansi/keuangan lembaga tersebut secara pribadi dalam mengimplementasikan PSAK 112, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan tersebut. Penelitian ini dilakukan karena pentingnya penilaian kesiapan agar lembaga bisa menyadari posisinya dan otoritas bisa merumuskan strategi untuk mendorong implementasi PSAK 112. Penelitian ini juga berupaya mengisi research gap akibat kurang kaya dan mendalamnya pembahasan kesiapan yang selama ini banyak menggunakan pendekatan kuantitatif, terutama kesiapan implementasi PSAK 112 yang jarang dilakukan. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mendapatkan gambaran terkait kasus yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi yang dilanjutkan dengan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Badan Wakaf Uang Tunai MUI DIY dan Nazhir PUSPAS Universitas Airlangga memiliki kesiapan tinggi dalam implementasi PSAK 112 karena memiliki komitmen dan efikasi perubahan yang tinggi. Secara individu, bagian akuntansi/keuangan dua lembaga ini juga memiliki kesiapan tinggi karena memenuhi indikator kesiapan individu. Kesiapan tersebut dipengaruhi secara kuat oleh faktor ketersediaan sumberdaya, kapabilitas berteknologi, budaya dan iklim organisasi, serta kepemimpinan dan pengambilan keputusan top management.

The value of waqf assets is growing today, thus demanding better transparency and accountability from Nazhir institutions in managing them. This demand made the authority set Financial Accounting Standard Statement (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan/PSAK) 112 (Waqf Accounting) which should be used by all Nazhir. However, due to the diverse characteristics, there is no guarantee that all institutions ready to implement PSAK 112. This study aims to analyze the readiness level of waqf institutions at the organizational level and accounting/finance key person personally in implementing PSAK 112, as well as factors that influence the readiness. This research was conducted to help the institution to realize its position and help the authority to formulate strategies. This research seeks to fill the research gap due to the lack of in-depth discussion of readiness that often used quantitative approaches, especially PSAK 112 implementation readiness which is rarely done. This research used a qualitative approach with case study method. Data collection was done by interviews and documentation, followed by qualitative data analysis. The results showed that Badan Wakaf Uang Tunai MUI DIY and Nazhir PUSPAS Universitas Airlangga have high readiness in PSAK 112 implementation because they have high change commitment and efficacy. Individually, accounting/finance key persons of these two institutions also have high readiness as they meet individual readiness indicators. Such readiness is strongly influenced by resource availability, technological advancements, organizational culture and climate, as well as top management leadership and decision making.

Kata Kunci : Akuntansi wakaf, kesiapan, Nazhir, PSAK 112

  1. S1-2021-408711-abstract.pdf  
  2. S1-2021-408711-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-408711-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-408711-title.pdf