PERHITUNGAN RISIKO SUKU BUNGA DENGAN METODE DURASI DI PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR
PUDJI HARTONO, Bowo Setiyono, SE, M.Com, Ph.D
2021 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Risiko suku bunga merupakan salah satu risiko yang sering dihadapi oleh lembaga keuangan. Risiko suku bunga ini merupakan risiko yang terjadi karena adanya perubahan suku bunga di pasar. Apabila tidak dikelola dengan baik, risiko suku bunga dapat mengakibatkan kerugian bagi lembaga keuangan. Sebagai salah satu lembaga keuangan, PT Sarana Multi Infrastuktur (PT SMI) selalu berhadapan dengan berbagai macam risiko, termasuk risiko suku bunga. Saat ini pengeloaan risiko suku bunga masih dilakukan dengan melakukan metode repricing yang hanya melihat dampak terjadinya risiko suku bunga terhadap pendapatan perusahaan. Sebagai BUMN dengan total aset per 30 September 2020 yang telah mencapai Rp. 82,5 triliun dan pinjaman yang disalurkan sebesar Rp. 59,5 trililun serta utang bank, obligasi dan sukuk sebesar Rp. 38,7 triliun, sudah saatnya pengeloaan risiko suku bunga dilakukan dengan lebih baik. Pengeloaan risiko suku bunga tidak hanya lagi dilihat dari perspektif pendapatan tetapi juga mempertimbangkan perpektif nilai ekonomis. Arus kas dari aset dan utang yang sensitif terhadap perubahan suku bunga harus dipertimbangkan dalam pengelolaan risiko suku bunga. Metode durasi sebagai salah satu metode perhitungan risiko suku bunga yang mempertimbangkan arus kas dari aset dan utang yang sensitif terhadap perubahan bunga dapat dijadikan metode dalam pengeloalan risiko suku bunga di PT SMI. Dengan mempergunakan metode durasi berdasarkan arus kas dari pinjaman yang disalurkan dan arus kas dari utang yang diperoleh PT SMI, dapat diketahui adanya gap durasi antara durasi pinjaman dengan durasi utang. Adanya gap durasi ini menunjukkan bahwa berdasarkan metode durasi dapat diketahui bahwa ada risiko suku bunga yang terjadi di PT SMI. Gap durasi sebesar 3,04 tahun memperlihatkan bahwa durasi pinjaman lebih panjang apabila dibandingkan dengan durasi utang PT SMI. Gap yang positif menunjukan bahwa apabila suku bunga naik, PT SMI berpotensi mengalami penurunan nilai ekonomis. Semakin tinggi gap durasi, semakin tinggi risiko perubahan suku bunga yang dihadapi PT SMI. Upaya imunisasi perlu dilakukan oleh manajemen PT SMI untuk meminimalisir kerugian yang terjadi akibat adanya risiko suku bunga ini. Kebijakan strategis terkait dengan pengeloaan asset-liabilities perlu dilakukan dengan lebih baik dengan tidak mengorbankan visi dan misi perusahaan. Portolio asset terutama yang berkaitan dengan struktur jangka waktu pinjaman juga harus menjadi perhatian manajemen. Selain itu, alternatif funding dengan tenor yang lebih panjang juga harus diupayakan oleh manajemen PT SMI.
Risiko suku bunga merupakan salah satu risiko yang sering dihadapi oleh lembaga keuangan. Risiko suku bunga ini merupakan risiko yang terjadi karena adanya perubahan suku bunga di pasar. Apabila tidak dikelola dengan baik, risiko suku bunga dapat mengakibatkan kerugian bagi lembaga keuangan. Sebagai salah satu lembaga keuangan, PT Sarana Multi Infrastuktur (PT SMI) selalu berhadapan dengan berbagai macam risiko, termasuk risiko suku bunga. Saat ini pengeloaan risiko suku bunga masih dilakukan dengan melakukan metode repricing yang hanya melihat dampak terjadinya risiko suku bunga terhadap pendapatan perusahaan. Sebagai BUMN dengan total aset per 30 September 2020 yang telah mencapai Rp. 82,5 triliun dan pinjaman yang disalurkan sebesar Rp. 59,5 trililun serta utang bank, obligasi dan sukuk sebesar Rp. 38,7 triliun, sudah saatnya pengeloaan risiko suku bunga dilakukan dengan lebih baik. Pengeloaan risiko suku bunga tidak hanya lagi dilihat dari perspektif pendapatan tetapi juga mempertimbangkan perpektif nilai ekonomis. Arus kas dari aset dan utang yang sensitif terhadap perubahan suku bunga harus dipertimbangkan dalam pengelolaan risiko suku bunga. Metode durasi sebagai salah satu metode perhitungan risiko suku bunga yang mempertimbangkan arus kas dari aset dan utang yang sensitif terhadap perubahan bunga dapat dijadikan metode dalam pengeloalan risiko suku bunga di PT SMI. Dengan mempergunakan metode durasi berdasarkan arus kas dari pinjaman yang disalurkan dan arus kas dari utang yang diperoleh PT SMI, dapat diketahui adanya gap durasi antara durasi pinjaman dengan durasi utang. Adanya gap durasi ini menunjukkan bahwa berdasarkan metode durasi dapat diketahui bahwa ada risiko suku bunga yang terjadi di PT SMI. Gap durasi sebesar 3,04 tahun memperlihatkan bahwa durasi pinjaman lebih panjang apabila dibandingkan dengan durasi utang PT SMI. Gap yang positif menunjukan bahwa apabila suku bunga naik, PT SMI berpotensi mengalami penurunan nilai ekonomis. Semakin tinggi gap durasi, semakin tinggi risiko perubahan suku bunga yang dihadapi PT SMI. Upaya imunisasi perlu dilakukan oleh manajemen PT SMI untuk meminimalisir kerugian yang terjadi akibat adanya risiko suku bunga ini. Kebijakan strategis terkait dengan pengeloaan asset-liabilities perlu dilakukan dengan lebih baik dengan tidak mengorbankan visi dan misi perusahaan. Portolio asset terutama yang berkaitan dengan struktur jangka waktu pinjaman juga harus menjadi perhatian manajemen. Selain itu, alternatif funding dengan tenor yang lebih panjang juga harus diupayakan oleh manajemen PT SMI.
Kata Kunci : risiko suku bunga, metode durasi, gap durasi, imunitas