Laporkan Masalah

ANALISIS PENERAPAN ORGANISASI PEMBELAJARAN PADA OMAH KECEBONG

TSARWAN AL GHAFARI, T. Hani Handoko, Dr., M.B.A.,

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Perkembangan teknologi dan globalisasi mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Belajar menjadi suatu hal yang harus dilakukan untuk dapat bertahan dan beradaptasi dengan kecepatan perubahan yang terus meningkat. Pada dasarnya, manusia dirancang untuk belajar. Sama halnya seperti individu, organisasi harus dapat beradaptasi dengan cepat dan baik dengan lingkungan yang ada saat ini. Organisasi yang terus belajar dan beradaptasi di lingkungan bisnis saat ini adalah hal terpenting yang dibutuhkan perusahaan untuk terus bertahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai apakah Omah Kecebong dapat dikategorikan sebagai organisasi pembelajaran, pilar dan subsistem organisasi pembelajaran apa yang masih memerlukan perbaikan. Pengumpulan data menggunakan metoda survei dengan kuesioner yang dikembangkan oleh Marquardt (2002) dan Garvin et al., (2008). Kuisioner disebar kepada pegawai Omah Kecebong. Selain itu, wawancara dilakukan kepada manajemen perusahaan untuk menggali informasi lebih mendalam dan mengkonfirmasi hasil kuesioner. Berdasarkan hasil analisis, Omah Kecebong belum dapat dikategorikan sebagai organisasi pembelajaran. Berdasarkan profil organisasi pembelajaran yang dikembangkan oleh Marquardt (2002), subsistem pembelajaran, pemberdayaan manusia dan penerapan teknologi memiliki nilai terendah dibanding susbsistem lainnya. Sedangkan hasil kuesioner yang dikembangkan Garvin et al., (2008) ketiga pilar organisasi pembelajaran memiliki nilai dibawah median.

Technological developments and globalization affect every aspect of life. Learning is something that must be done to survive and adapt to the increasing speed of change. Human are designed to learn. Just like individuals, organizations must be able to adapt quickly and well to the current ernvironment. Organizations that continue to learn and adapt in today's business environment are the most important things that companies need to survive. The purposes of this study are to categorize Omah Kecebong as learning organization and to asses which block and subsystem of learning organization still need improvement. Data collecting used questionnaire created and developed by Marquardt (2002) and Garvin et al., (2008). Besides, indepth interview was conducted to gain deeper insight and confirm the result of the questionnaire. Based on the result analysis, it was found that Omah Kecebong cannot be categorized as learning organization. Based on the Learning Organizatiion Profile developed by Marquardt (2002), learning subsystem, people subsystem, and technology subsystem have the lowest score compared to other subsystems. While the result of the quitionnaire developed by Garvin et al., (2008), three blocks of the learning organization have scores below median.

Kata Kunci : Organisasi Pembelajaran, Profil Organisasi Pembelajaran, Pilar Organisasi Pembelajaran.

  1. S2-2021-436870-abstract.pdf  
  2. S2-2021-436870-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-436870-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-436870-title.pdf