STIGMA MASYARAKAT TERHADAP KLIEN BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF FEMINISME EKSISTENSIAL SIMONE DE BEAUVOIR

ATIKA DHEA NURWANDA, Dr. Supartiningsih

2021 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian ini berjudul Stigma Masyarakat Terhadap Klien Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Perspektif Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir. Permasalahan yang diangkat adalah adanya stigma masyarakat yang mengekang kebebasan klien BPRSW. Permasalahan ini akan dikaji lebih dalam dengan menggunakan konsep Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir untuk memandang problem eksistensial klien dari adanya stigma masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis stigma masyarakat terhadap klien BPRSW Yogyakarta menurut pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir Objek material penelitian ini adalah stigma masyarakat terhadap klien BPRSW Yogyakarta dan objek formalnya adalah Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir. Penelitian ini sebagai penelitian filsafat yang bersifat kualitatif dengan model penelitian tentang masalah aktual yang diperkuat dengan observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode hermeneutika filosofis. Penelitian ini diawali dengan persiapan, observasi keadaan lapangan, wawancara, inventarisasi data, klasifikasi data, analisis data dan evaluasi kritis. Unsur-unsur metodisnya yaitu interpretasi, holistis, kesinambungan historis, reflrksi kritis dan deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, keterkaitan problem eksistensial klien BPRSW dengan stigma masyarakat yaitu menjadikan kebebasan klien terkekang, kehilangan status dan diskriminasi. Dalam kehidupan sosial masyarakat, klien balai sering dianggap sebagai pelanggar norma yang berlaku di masyarakat. Upaya yang dilakukan oleh BPRSW Yogyakarta guna mewarnai problem eksistensial klien yaitu dengan memberikan perlindungan, pelayanan, dan rehabilitasi sosial serta diharapkan dapat mengurangi stigma masyarakat terhadap klien. Kedua, Beauvoir membagi pemikiran feminisme eksistensial menjadi tiga pokok yaitu, konsep takdir dan sejarah yang memiliki korelasi dengan stigma yang terbentuk di tengah masyarakat, konsep mitos tentang wanita yang berkaitan dengan latar belakang klien BPRSW, dan kehidupan wanita dewasa ini berdasarkan upaya BPRSW sebagai lembaga perlindungan dan rehabilitasi sosial yang memberikan bekal keterampilan selama proses perlindungan dan rehabilitasi sehingga dapat meningkatkan kemandirian klien di kehidupan barunya setelah keluar dari BPRSW. Dengan mengubah proses sosial yang komplek, diharapkan klien BPRSW dapat diterima kembali di tengah masyarakat dan dapat ikut kembali bermain di pentas kehidupan secara otentik.

This research is entitled, Society's Stigma Against Clients of the Yogyakarta Special Region Women Social Protection and Rehabilitation Center in the Perspective of Simone De Beauvoir's Existential Feminism. The problem raised is existed a stigma from the society that restricts the freedom of BPRSW clients. This problem will be studied more deeply by using the concept of Simone De Beauvoir's Existential Feminism to view the client's existential problem from the existence of social stigma. The purpose of this study is to analyze the stigma of society towards clients of BPRSW Yogyakarta according to Simone De Beauvoir's Existential Feminism. The object of this research material is the stigma of society towards the clients of BPRSW Yogyakarta and the formal object is Simone De Beauvoir's Existential Feminism. This research is qualitative philosophical research with a research model on real problems which are strengthened by observation, interviews, and literature study. The research method used is the philosophical hermeneutic method. This research begins with preparation, field observation, interviews, inventory data, data classification, data analysis, and critical evaluation. The methodical elements are interpretation, holistic, historical continuity, critical reflection, and description. The results of this research show that: first, the relationship between the existential problems of BPRSW clients with the stigma of society, namely limiting the client's freedom, loss of status and discrimination. In the social life of society, clients of the hall are often considered as violators of norms prevailing in society. The efforts made by BPRSW Yogyakarta to color the existential problems of clients are by providing protection, services and social rehabilitation and are expected to reduce the stigma of society towards clients. Second, Beauvoir divides the thoughts of existential feminism into three main points, namely, the concept of destiny and history which is correlated with the stigma formed in society, the mythical concept about women related to the background of BPRSW clients, and the lives of women today are based on the efforts of BPRSW as a social protection and rehabilitation institution that provides skills during the protection and rehabilitation process so as to increase the client's independence in his new life after leaving BPRSW. With the complex process of social change, it is hoped that BPRSW clients can be accepted again in the midst of society and can come back to play on the stage of life authentically.

Kata Kunci : BPRSW DIY, diskriminasi, feminisme eksistensial, kebebasan, problem eksistensial, rehabilitasi, stigma