PENANGANAN PENJGUNGSI & PENCARI SUAKA DI NEGARA TRANSIT OLEH FAITH-BASED ORGANIZATION JESUIT REFUGEE SERVICE (JRS) DI INDONESIA

SKOLASTIKA KANTI P N, Dr. Dr. Dafri Agussalim

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Sebagai perwakilan misi suatu kepercayaan/agama, kehadiran Faith Based Organization (FBO) atau Organisasi Berbasis Keyakinan memberi warna dalam politik internasional. Sebagai aktor non negara, FBO bergerak untuk mengisi kekosongan negara dalam mengatasi isu atau permasalahan yang terjadi di suatu wilayah. Misi inilah yang dijalankan Jesuit Refugee Service (JRS) yaitu dengan menangani pengungsi dan pencari suaka. Seperti yang diketahui, keberadaan pengungsi dan pencari suaka di wilayah suatu negara selalu memicu pro kontra karena keberadaannya selalu dilihat melalui lensa dengan ancaman keamanan dibanding suatu tragedi kemanusiaan yang membutuhkan pertolongan di berbagai negara terutama Indonesia yang merupakan negara transit yang belum menandatangani Konvensi Internasional terkait Pengungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami identitas JRS sebagai organisasi berbasis keyakinan yang memiliki nilai dan norma yang melatarbelakangi JRS dalam melihat pengungsi dan pencari suaka terutama di Indonesia serta proses internalisasi nilai, norma, dan perspektif terhadap kebijakan penanganan pengungsi di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis, meskipun identitas JRS yang dibentuk melalui sejarah, ajaran dan kepemimpinan Gereja, serta kultur kongregasi hingga akhirnya terbentuk nilai dan prinsip yang berlaku dalam menangani pengungsi dan pencari suaka, upaya internalisasi di Indonesia melalui proses sosialisasi, belum mampu memberi perubahan di sisi perspektif maupun kebijakan negara terhadap pengungsi dan pencari suaka. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kajian Ilmu Hubungan Internasional khususnya mengenai relasi keyakinan/keagamaan dengan pembangunan, melalui peran FBO yang mengisi kekosongan aktor negara dalam menangani dan mengatasi ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang dialami oleh pengungsi dan pencari suaka dari luar negeri di berbagai negara.

As a mission representative of a belief/religion, the presence of the Faith Based Organization (FBO) gives color to international politics. As a non-state actor, FBO fills the void of states role in overcoming issues or problems that occur in a region. This mission is carried out by the Jesuit Refugee Service (JRS), by handling refugees and asylum seekers. The presence of refugees and asylum seekers in the territory of a country always triggers the pros and cons because their existence is always seen through the security lens as a threat rather than a humanitarian tragedy that requires help in various countries, especially Indonesia, a transit country that has not signed the International Convention on Refugees. This study aims to explore the identity of JRS as a faith-based organization that has values and norms in seeing refugees and asylum seekers, especially in Indonesia. This study also try to describe the process of internalizing values, norms, and perspectives on refugee management and policy in Indonesia. Based on the result analysis, although the JRS values, norms and perspective are formed through history, the teachings and leadership of the Church, as well as the culture of the congregation which are applied in dealing with refugees and asylum seekers, the internationalization efforts in Indonesia through the socialization process have not been able to make any change in perspective and state policies towards refugees and asylum seekers. This research contributes to the study of International Relations, especially regarding the relationship of belief / religion and development, through the role of the FBO in addressing and overcoming social injustice and inequality experienced by international refugees and asylum seekers in various countries.

Kata Kunci : Organisasi Berbasis Keyakinan, identitas, internalisasi, sosialisasi