Laporkan Masalah

STRATEGI PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DI PESISIR SELATAN KABUPATEN PURWOREJO

ISMI NUARI P, Dr. Sudrajat, M.P. ; Dr. Andri Kurniawan, S.Si., M.Si.

2021 | Tesis | MAGISTER GEOGRAFI

Keberagaman potensi berupa komoditas pertanian dan non pertanian yang ada di kawasan pesisir selatan Kabupaten Purworejo merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan ekonomi. Pada kenyataannya potensi-potensi tersebut belum terpetakan menjadi komoditas unggulan dan disesuaikan dengan karakteristik lahannya. Kebijakan pengelolaan pesisir yang telah ditetapkan di wilayah pesisir selatan Kabupaten Purworejo belum menjadikan komoditas unggulan menjadi basis dalam pengelolaan wilayah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis jenis komoditas unggulan sesuai dengan kelas kesesuaian lahan sebagai dasar penyusunan strategi kebijakan pengelolaan wilayah pesisir selatan di Kabupaten Purworejo, menganalisis arah kebijakan pemerintah Kabupaten Purworejo yang telah ditetapkan dan dilaksanakan dalam mengelola wilayah pesisir selatan berbasis komoditas unggulan, serta merumuskan rekomendasi strategi kebijakan pengelolaan wilayah pesisir selatan Kabupaten Purworejo berbasis komoditas unggulan. Pada penelitian ini, data yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui wawancara expert choice serta observasi lapangan, dan data sekunder yang diperoleh melalui survei institusional. Data-data tersebut diolah dengan metode analisis berupa analisis LQ, Shift share, overlay peta kesesuaian lahan dan A'WOT. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : Terdapat berbagai jenis komoditas unggulan sektor pertanian berupa padi ladang, padi sawah, jagung, ketela rambat, kelapa deres, tebu, jambu mete, kambing, domba, ayam, itik entok, kelinci serta perikanan tambak, sedangkan pantai Jatimalang dan pantai Keburuhan merupakan komoditas unggulan non pertanian. Padi ladang dan padi sawah merupakan komoditas unggulan yang diprioritaskan karena memiliki kelas kesesuaian lahan yang sesuai serta dilihat dari aspek pasar, produksi dan harga. Beberapa komoditas unggulan tidak memiliki kelas kesesuaian lahan yang sesuai, namun dengan mengatasi faktor pembatas, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan; Arah kebijakan pengelolaan wilayah pesisir Purworejo yang telah berjalan masih kurang relevan, efektif dan efisien dikarenakan beberapa program kebijakan tidak berjalan dan cenderung macet dalam realisasi anggaran ; Rekomendasi pengelolaan yang strategis (memenuhi kelayakan secara bisnis dan kelestarian) menjadi strategi yang diprioritaskan. Komoditas yang unggul secara komparatif dan kompetitif memenuhi kelayakan bisnis dan dapat meningkatkan pendapatan wilayah, selain itu pemetaan komoditas yang telah disesuaikan dengan kesesuaian lahan dapat memenuhi prinsip kelestarian.

The diversity of potential in the form of agricultural and non-agricultural commodities in the southern coastal area of Purworejo Regency is one of the basic assets for economic development. These potentials have not been mapped into superior commodities and adapted to the characteristics of the land. The coastal management policy that has been established in the southern coastal area of Purworejo Regency has not made superior commodities the basis for managing coastal areas. The purpose of this research is to analyze the types of superior commodities according to the land suitability class as the basis for formulating strategic policies for the management of the southern coastal areas in Purworejo Regency, analyzing the policy directions of the Purworejo Regency Government that have been determined and implemented in managing the southern coastal areas based on superior commodities, and formulating strategic recommendations the policy of managing the southern coastal area of Purworejo Regency based on superior commodities. In this study, the data used included primary data obtained through expert choice interviews and field observations, and secondary data obtained through institutional surveys. The data is processed by analytical methods in the form of LQ analysis, Shift share, land suitability map overlay and A'WOT. The results of the study concluded that: There are various types of superior commodities in the agricultural sector in the form of field rice, lowland rice, maize, sweet potatoes, coconut, sugar cane, cashew nuts, goats, sheep, chickens, wild ducks, rabbits and pond fisheries, while the coast of Jatimalang and Keburuhan Beach is a leading non-agricultural commodity. Field rice and lowland rice are priority commodities because they have the appropriate land suitability class as well as seen from the aspects of market, production and price. Some of the leading commodities do not have a suitable land suitability class, but by overcoming limiting factors, they have great potential to be developed; The direction of the policy for the management of the Purworejo coastal area that has been running is still not relevant, effective and efficient because several policy programs are not running and tend to get stuck in budget realization; Strategic management recommendations (meeting business feasibility and sustainability) are prioritized strategies. Comparatively and competitively superior commodities meet business viability and can increase regional income, besides the mapping of commodities that have been adapted to land suitability can fulfill the principle of sustainability

Kata Kunci : Pengelolaan Wilayah Pesisir; Komoditas Unggulan; Kesesuaian Lahan; LQ; Shift Share; A'WOT

  1. S2-2021-437163-abstract.pdf  
  2. S2-2021-437163-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-437163-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-437163-title.pdf