Laporkan Masalah

Apakah Indonesia memiliki pertumbuhan pro poor? studi pada provinsi di Indonesia tahun 2007-2019

KARTINI, Evi Noor Afifah, Dr., S.E., M.S.E

2021 | Tesis | MAGISTER SAINS ILMU EKONOMI

Kemiskinan merupakan hal yang masih diutamakan khususnya untuk Indonesia. hal ini tercermin dari berbagai program yang berfokus pada masyarakat miskin. Pertumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat membantu dalam pengurangan kemiskinan. Namun untuk dapat meningkatkan pertumbuhan yang merata diperlukan ketimpangan yang merata antarprovinsi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pertumbuhan di Indonesia pro terhadap masyarakat miskin dan mengetahui apakah pertumbuhan, ketimpangan, dan human capital dapat membantu dalam hal pengurangan kemiskinan antarprovinsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Pro Poor Growth Index (PPGI) dan Poverty Equivalent Growth Rate (PEGR) untuk mengetahui apakah indonesia memiliki pertumbuhan yang pro poor. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kemiskinan diketahui dengan menggunakan metode fixed effect dengan pendekatan Least Square Dummy Variable (LSDV) dan menggunakan metode Two Stage Least Square (2SLS) untuk dapat mengatasi permasalah endogenitas dalam penelitian. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Indonesia tergolong dalam pro poor growth. Hasil lainnya juga menjelaskan bahwa PDRB, APS, jenjang pendidikan SD, dan SMA memiliki pengaruh negatif terhadap kemiskinan dan sisanya gini ratio, jenjang pendidikan SMA, dan S1 memiliki pengaruh positif terhadap kemiskinan di Indonesia.

Poverty is still a priority, especially for Indonesia. this is in various programs that focus on the poor. Growth is one of the factors that can help reduce poverty. However, to be able to increase equitable growth, it requires even disparities between provinces in Indonesia. This study aims to see whether growth in Indonesia is pro-poor and determine whether growth, inequality, and human capital can help reduce poverty among provinces in Indonesia. The methods used are the Pro Poor Growth Index (PPGI) and the Poverty Equivalent Growth Rate (PEGR) to see whether Indonesia has pro poor growth. While the factors that influence poverty are known by using the fixed effect method with the Least Square Dummy Variable (LSDV) approach and using the Two Stage Least Square (2SLS) method to overcome the problem of endogeneity in the study. The results of the study explain that Indonesia is classified as a pro poor growth. Other results also explain that GRDP, APS, elementary, and high school education levels have a negative effect on poverty and the remaining Gini ratio, and undergraduate education has a positive influence on poverty in Indonesia.

Kata Kunci : pro poor growth, pertumbuhan, ketimpangan, human capital.

  1. S2-2021-437116-abstract.pdf  
  2. S2-2021-437116-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-437116-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-437116-title.pdf